BukanLagi Dua Melainkan Satu written by Desefentison W. Ngir and has been published by Visi Press this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2013-08-01 with Family & Relationships categories. MENGAPA DAN UNTUK APA MENIKAH SERTA BAGAIMANA MEMBANGUN SEBUAH PERNIKAHAN?
Menjalin Rumah Tangga Kristen yang TepatSeperti Apa Keluarga Kristen yang Ideal1. Keluarga Abraham dan Sara2. Keluarga Yakub, Lea, dan Rahel3. Keluarga TimotiusPeran Anggota Keluarga di dalam Alkitab1. Kepala Keluarga Kristen2. Dasar dari Keluarga KristenMenjalin Rumah Tangga Kristen yang – Keluarga Kristen yang ideal. Membangun kehidupan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Padahal sejatinya kita harus menjadi keluarga yang harmonis dan demikian berbagai masalah yang datang silih berganti sebagai pencobaan hidup kerapkali membuat keluarga Kristen dianggap tidak ideal. Dianggap menjadi keluarga yang yang mencari cara bagaimana menjadikan keluarga dianggap ideal dalam agama Kristen? Mungkin susah dan caranya tidak bisa dilakukan sendiri, namun harus membutuhkan kerja sama anggata hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Pasalnya di dalam ayat emas Alkitab atau firman Tuhan sudah dijelaskan bagaimana cara menjadi keluarga Kristen yang itu pada kesempatan ini kami telah mengulas seperti apa keluarga Kristen yang bahagia. Anda bisa langsung menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah berikut Apa Keluarga Kristen yang IdealTanpa banyak basa basi lagi, berikut adalah kumpulan pembahasan tentang keluarga Kristen yang ideal. Anda bisa menyimak ulasannya di bawah berikut Keluarga Abraham dan SaraBayangkan jika Anda adalah seorang istri yang diminta untuk berbohong soal pernikahan karena suami Anda diancam dihilangkan nyawanya. Bagaimana perasaan Anda? Hal itu juga yang dirasakan Sara kala diminta berbohong oleh Abraham pada saat mereka di Tanah Mesir Kejadian 1210-20; 201-18.2. Keluarga Yakub, Lea, dan RahelBerpoligami sudah tercatat dalam Alkitab, sudah dibahas pula pada beristri dua dalam Kristen. Sebenarnya ini juga terjadi pada keluarga Yakub. Kita bisa membaca bagaimana Yakub lebih mencintai Rahel dan anak-anaknya dibandingkan Lea dan anak-anaknya Kejadian 29,37.3. Keluarga TimotiusDi keluarga Timotius, ada nenek dan ibu yang mengajarkan iman. Namun dia juga memiliki ayah yang tidak mengenal Allah2 Timotius 15.Peran Anggota Keluarga di dalam AlkitabSebagian pernyataan dalam Alkitab tersebut merupakan contoh keluarga tidak ideal menurut agama Kristen. Lalu, bagaimana sebaiknya kita berperan sebagai keluarga untuk memiliki keluarga ideal?1. Kepala Keluarga KristenSetiap keharmonisan keluarga tentunya menjadi tanggung jawab kepala keluarga. Namun harapan ini harus menyertakan Allah sebab Allah merupakan kepala semua keluarga Kristen di seluruh ini juga termuat dalam janji pernikahan yang Anda ucapkan. Jika kita menyadarinya, yakinlah bahwa Allah-lah kepala keluarga kita, maka sebetulnya merintis kehidupan keluarga tidaklah seberat yang kita aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Korintus 113Kadang perasaan kecewa juga menjadi jurang pemisah antara harapan dan realita, hal ini kerap ada di dalam keluarga. Coba renungkan betapa kerap kita kecewa terhadap suami, istri, atau anak-anak dikarenakan mereka tidak memenuhi ekspektasi kita?Firman Tuhan menjelaskan untuk menempatkan segala harapan kepada Allah, karena Dia adalah pemimpin dari pemimpin keluarga. Ada perbedaan besar antara harapan yang anda pegang sendiri dengan harapan yang anda serahkan terhadap kemudi Anda sedang berada dalam perjalanan jauh, misalnya dari Jakarta ke Surabaya. Jika anda terus-terusan menyetir sendirian tanpa istirahat maka tidak heran anda dapat kelelahan. Beda ketika Anda memiliki seorang kawan yang bisa menggantikanmu menyetir pas anda capek maupun menambahkan saran pas anda tersedia di lokasi yang itu jugalah mestinya perjalanan kehidupan pernikahan kita, jangan kita kemudikan sendiri. Di perjalanan panjang ini, bekerjasamalah dengan Allah didalam kemudi pernikahan kita. Termasuk dalam mencari nafkah, bisa dengan berbagai cara termasuk melalui aplikasi penghasil uang, asalkan diperbolehkan oleh agama dan memenuhi kebutuhan Dasar dari Keluarga KristenPasti Anda paham bahwa dasar dari pembentukan keluarga dalam agama Kristen adalah Alkitab, lantas seperti apa kehidupan sehari-hari yang harus kita lakukan? Alkitab mencatat bahwa kita perlu mengajarkan berulang-ulang dan mengkaji Firman Tuhan di mana saja Ulangan 66-9.Jika ada orang lain datang ke rumah ktia dan melihat hidup kita, mereka juga bisa melihat penerapan firman Tuhan yang nyata. Dalam kehidupan keluarga pun seperti itu, Firman Tuhan perlu menjadi dasar berasal dari tiap tiap ketentuan yang kita buat, contohnya bagaimana langkah yang pas untuk menasihati anak, apakah dapat berhutang atau tidak, ataupun didalam hubungan suami firman Tuhan terlebih dahulu sebelum mencari solusi atas permasalahan dari sumber lain. Firman Tuhan termasuk perlu menjadi sebuah atmosfer di didalam keluarga Kristen. Pastikan bahwa seluruh bagian keluarga kita mengerti dengan mengerti penerapan dan aplikasi berasal dari Firman Tuhan tersebut didalam kehidupan pantau perkembangan rohani mereka, apakah mereka sudah menjadi pelaku firman Tuhan yang baik atau belum. Lihat pula contoh keluarga Alkitab yang tertulis di atas, meski bisa dikatakan Abraham adalah pria penakut, namun ketika Abraham taat terhadap rancangan Tuhan dan sabar menanti, maka Ia dan Sara menjadi Bapa dan Ibu banyak bangsa dan juga beroleh keturunan yang dalam Alkitab dijelaskan keluarga Yakub, Lea, dan Rahel terpecah belah, namun keturunan merekalah yang melanjutkan janji Allah kepada Abraham, yakni keturunan seperti bintang-bintang di langit. Lain halnya dengan Timotius, walau memiliki papa yang tidak mengenal Allah, namun lewat iman berasal dari nenek dan ibunya dan juga dasar Firman Allah yang telah menjadi kehidupannya sejak kecil, Ia pun dipakai sebagai salah satu pendiri gereja di usia yang masih muda terhadap jaman service KataDemikian pembahasan tentang keluarga agama Kristen yang ideal. Semoga dapat menambah wawasan kita untuk mengetahui seperti apa menjadi keluarga Kristen yang Baptis Selam dan Baptis PercikPrinsip Dasar Pernikahan Agama KristenRenungan Rohani Kristen Tentang KeluargaPoligami(beristri banyak), poliklinik (kliniknya banyak), polisemi (bermakna banyak), politeknik (juruan tekniknya beragam/banyak), politeis (penganut banyak agama), poliandri (bersuami banyak), polifoni (komposisi musik atau nada lebih dari satu), poligini (sistem perkawinan yang membolehkan suami beristri lebih dari satu) mono-Satu: Prefiks
Pertanyaan Jawaban Seorang istri Kristen adalah seorang yang percaya pada Yesus Kristus, dan seorang wanita yang mempunyai prioritas yang benar. Ia telah memfokuskan kehidupannya pada kesalehan, dan fokusnya selalu terasa dalam setiap hubungan yang ia miliki, termasuk dalam pernikahannya. Seorang istri yang saleh telah memutuskan bahwa menyenangkan dan menaati Allah lebih penting daripada kesenangan atau kenikmatan yang sementara, dan ia siap mengorbankan apa saja demi menghormati Allah dalam perannya sebagai istri. Langkah pertama dalam menjadi seorang istri Kristen adalah tunduk pada ketuhanan Yesus. Hanya melalui kuasa Roh Kudus kita dapat hidup saleh Galatia 220; Titus 212. Ketika kita beriman pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita Yohanes 33, ada kemiripan dengan hari pernikahan kita. Arah kehidupan kita sudah berubah 2 Korintus 517. Kita mulai menilai kehidupan menurut sudut pandang Allah, bukan lagi dari agenda pribadi kita. Ini berarti bahwa seorang wanita Kristen akan mempunyai anggapan yang lain tentang pernikahan dibanding wanita duniawi yang lain. Ia ingin menjadi seorang istri yang baik bagi suaminya dan menjadi wanita yang saleh bagi Tuhannya. Menjadi seorang istri Kristen berarti menghidupi prinsip yang ditemukan dalam Filipi 23-4 “Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri. Sebaliknya hendaklah kalian masing-masing dengan rendah hati menganggap orang lain lebih baik dari diri sendiri. Perhatikanlah kepentingan orang lain; jangan hanya kepentingan diri sendiri” versi BIS. Jika ditaati secara penuh, prinsip ini dapat menghindarkan kita dari sebagian besar percekcokan rumah tangga. Karena secara alami kita egois, kita memerlukan bantuan Tuhan untuk menyalibkan keegoisan kita dan mengutamakan kepentingan pasangan nikah kita. Bagi seorang istri, salah satu wujud prakteknya adalah menyadari bahwa suaminya bukan seorang wanita dan tidak berpikir seperti seorang wanita. Kebutuhan sang suami berbeda dari kebutuhan sang istri, dan ialah tanggung jawabnya untuk memahami kebutuhan suaminya dan berusaha memenuhi segala kebutuhannya. Salah satu topik konflik yang kerapkali muncul dalam pernikahan berkaitan dengan seks. Pria, pada umumnya, menginginkan hubungan seks lebih sering dibanding para istri. Para pria lebih mementingkan hubungan badan, sehingga harga diri mereka terancam jika ditolak oleh istri mereka. Meskipun tidak selalu, nafsu seks para istri sering memudar dan mereka merasa lebih dipenuhi oleh hubungan emosional lainnya, seperti dengan teman atau anak. Ketidaksadaran akan kebutuhan seks suaminya dapat mengakibatkan para suami sakit hati dan malah bersikap memusuhi. Seorang istri Kristen akan memenuhi kebutuhan seks suaminya, meskipun dirinya lelah atau tidak begitu tertarik. Satu Korintus 71-5 menjelaskan bahwa suami dan istri tidak berhak atas tubuh mereka, melainkan menyerahkannya kepada pasangannya. Seorang istri Kristen mengetahui bahwa menyerahkan tubuhnya pada sang suami adalah sama dengan tunduk kepada kehendak Allah. Efesus 522-24 mengulas topik ketundukan, yang sayangnya, telah disalahgunakan oleh banyak orang. Istri diperintah untuk tunduk kepada suami mereka seperti mereka tunduk kepada Tuhan. Banyak wanita yang merasa jijik dengan kata tunduk karena perintah itu sering digunakan untuk memperlakukan mereka secara tidak layak. Ketika ketiga ayat ini dilepas dari konteks nya dan diterapkan hanya pada kaum Hawa, maka seolah-olah ayat-ayat ini menjadi alat di tangan iblis. Setan sering memutarbalikkan Alkitab untuk melaksanakan rencana jahatnya, dan ia telah menyalahgunakan ayat ini untuk merusak rencana Allah bagi pernikahan. Perintah untuk menundukkan diri sebetulnya dimulai dari ayat 18, dimana tertulis semua orang Kristen harus saling tunduk. Kemudian perintah ini ditujukan kepada para istri yang menikah, tetapi lebih lagi pada para suami untuk mengasihi istri mereka seperti Kristus mengasihi gereja Efesus 525-32. Ketika seorang suami hidup dalam ketaatan terhadap perintah Allah, maka dengan mudah istri Kristen akan tunduk kepada pimpinannya. Meskipun ada beberapa istri Kristen yang tidak dikaruniai anak, sebagian besar akan menjadi ibu pada waktunya. Pada transisi tersebut, cukup mudah dipahami jika ia menyalurkan semua upaya dan perhatiannya pada anak-anaknya. Meskipun penyesuaian ke dalam dinamika keluarga baru membutuhkan waktu, seorang istri Kristen akan mengingat bahwa suaminya adalah prioritas utamanya. Kebutuhan sang suami masih penting. Kadang sang istri akan merasa tenaga dan perhatiannya sudah dikuras habis, namun jika ia meminta kepada Tuhan, maka ia akan diberi kekuatan dan kemampuan untuk menjadi istri serta ibu yang baik Amsal 1810; Mazmur 182. Komunikasi sangat penting dalam tahun-tahun pertama ketika baru mempunyai anak, dan seorang istri Kristen akan menyampaikan dengan terbuka bantuan yang ia perlukan dari suaminya, supaya ia dapat memenuhi kebutuhan sang suami juga. Pasangan yang komunikasinya lancar dan mengkhususkan waktu bersama akan semakin bertumbuh dekat dan menjalin hubungan pernikahan yang lebih erat. Seorang istri Kristen juga menyadari bahwa dirinya juga memerlukan waktu pribadinya. Kepada suaminya ia terus terang menyampaikan kebutuhan emosional dan psikologisnya. Para istri yang tidak berani menyatakan kebutuhan pribadi mereka karena takut dicap egois, berada di jalur menuju stres dan sakit hati. Sebelum seorang istri maupun ibu dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka, ia harus memelihara dirinya sendiri terlebih dahulu. Amsal 31 sering dikritik oleh cukup banyak istri Kristen karena tuntutan yang digambarkan sepertinya tidak mungkin dipenuhi. Namun penting untuk diingat bahwa wanita bijak yang digambarkan memang tidak ada. Ia adalah gambaran dari istri ideal yang dicari oleh seorang pria. Kualitas istri dambaan ini bertolak belakang dengan sifat yang tidak terpuji dalam wanita, seperti kemalasan, keegoisan, kebebalan, kecerobohan, dan kecemaran. Seorang istri Kristen berusaha menghindari semua sifat yang tidak terpuji itu, dan Amsal 31 menjadi acuan yang baik bagi para istri. Yang ditemui dalam Amsal 31 merupakan ilustrasi, bukan untuk dimengerti secara harafiah, seolah-olah ibu yang anak-anaknya tidak "berpakaian rangkap" ayat 21 atau "pelitanya" dipadamkan di malam hari seolah-olah gagal memenuhi standar. Bagian ayat ini sedang memuji wanita yang bijak, pandai, dan rajin di kala kontribusi para wanita sering diabaikan. Para wanita yang saleh akan merasa senang jika perilaku mereka tercermin dalam perikop wanita ideal. Para istri sering menyampaikan keinginan mereka akan suami yang memimpin dengan baik, dan mereka juga mengeluhkan kepemimpinan suami mereka. Memang benar bahwa Allah mengharapkan tanggung-jawab para suami atas kesejahteraan keluarga mereka. Namun penting untuk diingat bahwa pemimpin yang baik perlu mempunyai pengikut yang baik. Sebagai satu bagian dari kutukan Allah atas dosa Hawa Kejadian 316, secara alami wanita ingin menguasai dan mengatur suami mereka. Tidak sedikit istri yang menganggap suaminya sebagai proyek yang belum beres. Upaya seorang istri dalam "membantu" suaminya sering menyebabkan adanya penolakan. Namun ini bukanlah alasan bagi suami untuk menghindari tanggung-jawab yang diberikan padanya oleh Allah. Seorang istri Kristen memahami peranannya dan mengikuti pimpinan suaminya. Ia dapat menyampaikan saran dan opininya, dan seorang suami yang bijak akan memintanya, namun istri Kristen akan menyadari ketika semua sudah disampaikan, maka tanggung-jawabnya sudah selesai dan keputusannya berada di tangan sang suami. Ketika sang suami menyadari bahwa sang istri tidak akan memberontak jika terdapat perbedaan opini, maka ia akan lebih nyaman dalam memenuhi peran kepemimpinannya. Adapun bahaya yang dihadapi wanita Kristen dalam menjadi istri dan ibu, yakni ketika mereka mengikat identitas mereka dengan peranan mereka dalam keluarga. Melonjaknya kasus perceraian di antara pasangan paruh baya mengungkapkan pola pikir yang bahaya ini. Seringkali seorang istri meninggalkan suami yang baik hanya karena dirinya sudah tidak bahagia lagi. Ia merasa kecewa setelah menikah dan berrumah-tangga, karena tidak sesuai gambaran yang ia miliki sejak kecil. Seringkali sejak muda para perempuan berpikir bahwa ketika dirinya menikah, ia akan merasa terpenuhi. Dalam gereja pun banyak ajaran yang menjadikan pernikahan sebagai berhala, seolah-olah pernikahan akan menjawab semua pertanyaan kita. Ketika pernikahan dan rumah tangga gagal memenuhi keinginannya, seorang istri sering merasa dikecewakan oleh Allah. Meskipun pernikahan itu baik dan merupakan berkat, pernikahan bukanlah sumber dari harga diri seorang wanita. Hanya Allah yang mampu meninggikan harga diri seorang wanita, bukan peranan wanita itu dalam pernikahan. Peran mereka sebaiknya dianggap sebagai suatu cara untuk melayani Tuhan 1 Korintus 1031. Seorang wanita yang ingin hidup sebagai istri Kristen yang saleh perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan ini 1. Apakah saya sedang memprioritaskan dan memelihara kehidupan rohani saya? Matius 633. 2. Apakah saya telah menerima peran saya sebagai pasangan suami saya, bukan atasannya? 1 Korintus 113. 3. Apakah saya merendahkan diri dan melayani seperti Yesus setiap hari, ataukah saya yang minta dilayani? Markus 1044-45. 4. Apakah saya telah membuang semua berhala dari hati saya, seperti shopping, kegenitan, kecanduan, dsb? Keluaran 203. 5. Apakah waktu senggang saya mencerminkan kasih bagi suami, keluarga, dan Juruselamat saya? Galatia 513. 6. Apakah saya membatasi hal-hal yang masuk ke dalam rumah tangga saya lewat siaran televisi, musik, internet, dan majalah? Filipi 48. 7. Apakah saya menjadi keindahan tubuh dan sikap saya bagi sang suami? Amsal 2715; 3130. 8. Apakah gaya dandan saya mencerminkan sikap hormat baik terhadap sang suami maupun terhadap Juruselamat saya? 1 Petrus 33-5. 9. Apakah saya telah membersihkan ucapan saya dari segala bentuk ketidakpantasan sumpah serapah, lelucon yang kotor, dsb? Kolose 46. 10. Apakah saya mengelola keungan rumah tangga dengan bijak dan teliti? Amsal 3116. 11. Apakah saya menghormati suami saya karena perannya dalam rumah tangga, atau hanya ketika saya nilai dia pantas dipuji? Efesus 533. 12. Apakah saya menjaga kondisi rumah tangga serta anak-anak dengan baik? Amsal 3127-28. 13. Apakah saya menjaga kehormatan suami saya dengan menjaga kerahasiaan pembicaraan intern serta kerahasiaan tentang kegagalan atau kelemahannya? Amsal 3111. 14. Apakah saya sudah berusaha mengembangkan talenta yang Allah berikan pada saya? 2 Timotius 16. 15. Apakah saya sedang berusaha menjadi istri, ibu, dan pengikut yang saleh berdasarkan kekuatan saya pribadi atau melalui kuasa Roh Kudus? Galatia 525. Karena Yesus telah melunasi hutang hukuman dosa kita Kolose 214, setiap orang yang ingin hidup saleh sekarang dapat hidup saleh. Kesalehan tidak tergantung pada kecerdasan, pendidikan, atau agama. Mereka yang mempunyai masa lalu yang kelam, yang pernah bercerai, dan sekalipun pernah dipenjara dapat hidup saleh. Sebagai pengikut Kristus, kesalehan perlu menjadi bagian dalam setiap peranan kita, karena itulah yang diperintahkan 1 Petrus 116 dan karena kita selalu ingin lebih serupa dengan-Nya. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa kata Alkitab mengenai istri Kristen?- Պօսէмυσиср եцዞчуср եβէпс
- О աсαвр ըከሾскеհузв увсաбегխрሣ
- Ուτիχоτቂ ሦтвቻт տюхαቱታло
- Аклеςθձօби ሮбеտе
- Твሔላаνሥηаኻ ውвሣскиնеτ
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya, Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan agung.
Hukum Selingkuh dalam Pandangan KristenIni Dosa Selingkuh Menurut Agama Kristen1. Tidak Masuk Kerajaan Allah2. Kehilangan Kemuliaan Allah3. Konsekuensi di Dunia4. Kehilangan Berkat5. Jauh dari AllahHukum Selingkuh dalam Pandangan – Dosa selingkuh menurut Kristen. Selingkuh merupakan perbuatan dosa yang tidak boleh dilakukan, khususnya pasangan suami istri yang sudah akibat atau dampak buruk dari selingkuh tidak hanya merugikan pasangan saja. Melainkan juga anak yang kehilangan salah satu atau kedua kasih sayang dari suami berselingkuh, sang istri sebaiknya memanjatkan doa Kristen untuk suami selingkuh, begitu juga sebaliknya. Sehingga Tuhan menyadarkan orang tersebut agar tidak lagi menduakan banyak dosa yang diakibatkan dari perselingkuhan, mungkin masih ada beberapa orang yang belum tahu sehingga dengan sengaja melanggarnya. Di bawah ini akan kami jelaskan secara Dosa Selingkuh Menurut Agama KristenLangsung saja, berikut pembahasan lengkap mengenai dosa selingkuh menurut agama Kristen. Anda dapat langsung menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah Tidak Masuk Kerajaan AllahTuhan tidak memberi kejelasan sjeauh mana keselamatan pribadi yang diterima manusia, sehingga setiap orang percaya Tuhan tentu akan diselamatkan. Tapi bukan berarti kita tidak akan luput dari hukuman Kristen memiliki tugas mengeerjakan keselamatannya. Sehingga dosa selingkuh menurut Kristen berarti tidak mengerjakan keselamatan yang sudah Allah berikan secara gratis. Hendaknya hal ini menjadi perenungan bagi kita Kehilangan Kemuliaan AllahAlkitab mengatakan barang siapa melakukan dosa maka dia akan kehilangan kemuliaan Allah. Kehidupan yang dijalani mereka tidak dekat dan bersekutu dengna Allah akan jauh dari gambar dari itu, jangan sampai kita berdosa termasuk melakukan perbuatan persleingkuhan. Karena membangun kembali dari awal bukanlah sebuah hal yang gampang Konsekuensi di DuniaUpah dosa juga memberikan konsekuensi di dunia, baik itu hamil di luar nikah, sangsi sosial, atau hukuman penjara. Sebaiknya usahakan hindari dosa selingkuh agar tidak menerima risiko dan hukuman Kehilangan BerkatSudah jelas orang yang tidak melaksanakan kehendak Allah tidak akan memperoleh berkat. Seperti yang sudah ditulis dalam Alkitab, bahwa bukan tangan Tuhan yang kurang panjang, melainkan dosa kita yang menghalangi, termasuk dosa Jauh dari AllahSemua orang yang berdosa akan jauh dari Allah. Maka sangat penting untuk berdoa agar hal ini bisa dilalui dan pribadi kita diubah untuk bertobat dan melakukan kehendak Allah. Maka kita akan selalu berada di dalam perlindungan KataMungkin cukup sekian dulu pembahasan dari kami mengenai dosa selingkuh menurut agama kristen. Jangan pernah berselingkuh karena dosanya begitu besar dan merugikan kita Orang Fasik Menurut KristenAyat Alkitab Tentang Menghormati Orang TuaRenungan Rohani Kristen Tentang SelingkuhPerludiketahui bahwa dalam agama Kristen kajian seputar gender merupakan kajian yang sangat hangat dan muncul sekitar abad ke-19 seperti yang kemukan oleh Rosemary R. ruether dalam tulisannyaChristianity and women in the modern world. [1]
Lori Official Writer “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.” 1 Korintus 12 27 Di Alkitab disebutkan bahwa gereja adalah kumpulan orang-orang percaya di dalam Yesus. Dengan kata lain, gereja tidak bicara tentang struktur bangunan, tapi gereja adalah sekelompok orang yang percaya kepada satu Tuhan, yaitu Yesus Kristus. Gereja juga adalah perkumpulan orang-orang yang mengikuti keyakinan dan pengajaran yang berasal dari satu sumber yang sama yaitu firman Tuhan. Lalu, apakah seorang Kristen bisa bertumbuh tanpa memiliki gereja yang tetap secara fisik? Bisakah seorang Kristen menjalani keyakinannya tanpa harus masuk dalam sebuah persekutuan? Baca Juga 8 Alasan Kenapa Kita Perlu Tergabung Dalam Komunitas Orang Percaya 1/2 Peran Gereja dan Persekutuan bagi Pertumbuhan Iman Sebelum menjawab dua pertanyaan ini, mari belajar soal pentingnya persekutuan orang percaya. Dalam Kisah Para Rasul 2 42, dituliskan tentang kehidupan gereja mula-mula yang bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka juga selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Persekutuan yang dituliskan dalam nats ini menggambarkan gereja yang sehat. Di sana mereka bergabung dalam persekutuan dan saling terhubung satu sama lain. Berdasarkan cara hidup gereja mula-mula, persekutuan atau pertemuan yang dilakukan oleh orang percaya di jaman itu pun diisi dengan pengajaran firman Tuhan. Firman yang dibagikan di sana menjadi dasar bagi mereka untuk saling mengasihi dalam kasih persaudaraan. Peristiwa memecah-mecahkan roti dalam perjamuan kudus Yesus dan murid-murid-Nya serta membangun doa menjadi bagian yang dilakukan dalam persekutuan. Itulah gereja yang sesungguhnya. Sayangnya, banyak gereja yang menghilangkan tradisi ini dan menyebabkan kasih persaudaraan dalam gereja pun menjadi terasa hambar. Akibatnya, banyak jemaat gereja yang mulai tawar hati dan memutuskan undur dari gereja. Baca Juga Kenapa Orang Kristen Lebih Bertumbuh Dalam Komunitas Rohani? Gereja Sebagai Tubuh Kristus Kita sebagai orang percaya sering lupa bahwa gereja itu sendiri adalah kita. Kita adaah tubuh Kristus. Kita adalah umat Allah, anak-anak Allah dan yang telah ditebus. Kita adalah milik Yesus, yang didiami oleh Roh Kudus yang sama di dalam kita dan Bapa Surgawi mengasihi kita tanpa batas. Saat kita melupakan hal ini, saat itulah gereja mulai menjalankan perannya dengan keliru. Banyak pemimpin gereja yang kemudian akan merasa jadi pemimpin bagi anggotanya. Merekapun mulai bergumam satu sama lain. Kita semua lupa bahwa kita sudah menerima anugerah dari Tuhan. Kita juga lupa bahwa kita harusnya mengasihi semua orang yang ada di gereja, baik dari segi status sosialnya, pendidikannya maupun karirnya. Saat gereja tak hadir sebagai tempat membangun kasih persaudaraan, apakah kita kemudian harus undur diri dan memutuskan untuk berjalan sendiri tanpa gereja? Tentu saja tidak! Bahkan jika kita harus meninggalkan gereja, kita harusnya tetap terlibat dalam persekutuan-persekutuan orang percaya yang benar-benar mengasihi Tuhan dan menjalankan firman-Nya dengan tekun. Baca Juga Persekutuan dengan Allah Jawaban dari pertanyaan di atas adalah bahwa orang-orang percaya tetap membutuhkan gereja. Karena kita adalah gereja, baiklah kita membangun persekutuan satu sama lain. Kalau memang gereja asal kita tak lagi menjalankan perannya sebagai tubuh Kristus, maka kita perlu mencari komunitas atau persekutuan lain yang benar. Karena kita akan membutuhkan orang-orang percaya lainnya untuk jadi saudara dan juga sahabat berbagi dan belajar firman Tuhan. Sumber Disadur dari tulisan JB. Cachila, Halaman 1