CerpenSedih Tentang Ibu. May 30, 2021 Kisah Dunia CerpenTrauma Embah Ting 1 Contoh Ceramah Singkat tentang Ibu yang Bikin Nangis, Menyentuh Hati Cerita Keluarga : mStar 10 Cerpen Sedih Cinta Persahabatan Kehidupan yang Mengharukan! Kumpulan Cerita Sedih, Mengharukan, dan Inspiratif - Cerita VI - Wattpad Pendidikan Kita: RENUNGKANLAH !
Cerpen Cinta Romantis – Cinta dapat diartikan sebagai suatu anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia yang bisa datang kapanpun serta di manapun secara tiba-tiba. Sehingga tidak heran apabila banyak orang yang mencari cerita cinta untuk dijadikan referensi serta inspirasi. Selain hal tersebut, banyak juga orang-orang yang mengumpulkan kata-kata mutiara sebagai ungkapan cinta kepada pasangannya. Terkadang untuk membuktikan kasih sayangnya kepada pasangan, banyak orang yang rela melakukan apapun demi meyakinkan hati pasangannya. Bahkan bagi beberapa orang cinta dapat membuatnya buta. Selain kisah inspiratif ada pula cerita romantis yang alur ceritanya terkadang diinginkan dapat terjadi dalam dunia nyata pembacanya. Berikut akan disajikan beberapa cerita romantis yang dapat anda simak. Cerpen Cinta Romantis IslamiCerpen Cinta Romantis SedihCerpen Cinta Romantis RemajaCerpen Cinta Romantis di SekolahCerpen Cinta Romantis Bikin NangisCerpen Cinta Romantis MengharukanCerpen Cinta Romantis Tentang Hujan Cerpen Cinta Romantis Islami Cerpen Cinta Romantis Perkenalkan namaku Rani, dan teman-temanku biasa memanggil Rara. Aku masuk salah satu universitas islam di Semarang. Sejak hari pertama kuliah aku melihat seorang pria yang sangat tampan, misterius, dan tentunya sangat menarik perhatianku. Semakin hari rasa ingin tahuku tentangnya semakin kuat sampai akhirnya aku tahu siapa sosok laki-laki itu. Dia bernama Riyas, selain pintar dia juga aktivis dengan mengikuti berbagai organisasi. Selain itu Riyas sangat pandai bermain biola. Karena aku dan dia satu kelas, lama kelamaan kita semakin akrab bahkan lebih dari seorang sahabat. Bagiku Riyas sosok manusia yang sangat baik, kapanpun aku membutuhkan bantuannya, dia selalu ada. Sehingga banyak yang mengira bahwa kita pacaran. Tentu itu suatu hal yang tidak mungkin, sebab kita sama-sama mengikuti Rohis, yang sangat menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Hingga suatu ketika aku melihatnya sedang bermain biola di sudut taman, ada yang beda dengan rasaku, hatiku berdegub kencang serta lidahku kelu bahkan pandanganku sangat sulit untuk berpaling dari sosoknya. Hingga kuputuskan untuk menutup mata berharap mendapatkan ketenangan, namun ketika kuterpejam. “Ra, sedang apa, daripada panas berdiri si situ mending sini temenin aku latihan biola” seketika aku kaget mendengar suaranya. “Eh, Riyas hehe, gak lagi ngapa-ngapain, hanya lagi nunggu tukang jajan nih.” Alasanku sekenanya. “Mana ada Ra tukang jajan keliling masuk kampus, sini biar aku saja yang menjadi pemadam rasa laparmu.” Ledek Riyas sambil tertawa renyah. Sebisa mungkin aku bersikap untuk biasa, meskipun aku masuk dalam organisasi Rohis, sifat tomboyku masih sedikit ada, rasa cuek yang kumiliki pada lingkungan sekitar terkadang dapat membuat ku malu tanpa sadar. Tetapi keadaan sangat berbeda saat berada di dekat Riyas. Seketika aku menjadi sosok yang pendiam bahkan seringkali salah tingkah. Namun pada saat kami sedang belajar bareng, ada salah satu temanku yang mendekati Riyas, dia juga bertanya banyak hal, hingga aku merasa bosan melihatnya bolak balik di hadapan Riyas. Dan pada suatu malam aku menuliskan sebuah puisi yang menggambarkan seluruh perasaan ku yang tidak dapat terungkap, hanya mampu berkata melalui tinta. Perasaan ku untuknya mampu membuat ku seperti orang bisu. Selalu kucoba untuk tidak terlalu terobsesi memilikinya, sebab hal itu dapat membuatnya pergi dari hidupku. Biarkan saja aku memendam perasaanku sendiri. Bahkan aku tidak masalah jika dianggapnya hanya sebagai seorang sahabat, sebab berada di sampingnya itu sudah lebih dari cukup. Mungkin aku memang mencintainya dalam diam, dan entah kapan semua ini akan bertahan. Cerpen Cinta Romantis Sedih Cerpen Cinta Romantis Senja yang setiap hari kita rindukan kini hanya dapat ku nikmati sendirian. Dan sekarang senja ini hanya milikku, bukan miliki kita lagi. “Perasaan yang begitu hampa, dan hati yang sangat kosong” terdengar ucapan seseorang dan aku mengenalnya. “Ris aku” belum sempat ku selesai bicara, Riski menempelkan jari telunjuknya di bibir ku. “Karena ini senja milikmu, jadi nikmati saja” ucap Riski yang kemudian duduk di samping ku. “Ris, apa kau merindukan senja yang biasa kita nikmati bersama?” tanyaku tanpa menoleh ke arahnya. “Tentu, jawabannya seperti pertanyaanmu” “Ku kira kau akan lupa akan tempat ini” ucapku akan tetapi tidak ada respon dari Riski. “Senjamu telah pergi, ayo kita pulang”. Riski bangkit dari duduknya dan membantu ku berdiri. Hingga tibalah kami di ujung jalan sebelum akhirnya berpisah dan bertemu lagi nanti jam 8 malam. Aku merasa Riski sedikit aneh, mungkin itu karena dia lelah baru pulang dari Surabaya. Hingga tidak kusadari aku bertemu dengan Mayang sahabatku. “Mar, apa kita jadi pergi ke rumah Riski?” kata Mayang. “Jadi May” Jawabku singkat. “Ayo kita pergi bersama” ucap Mayang. Dan lagi ada yang beda dengan Mayang, dia yang biasanya ceria berubah menjadi pendiam. Kamipun hampir sampai di rumah pacarku Riski. “Marina, maaf” Ucap Mayang yang seperti orang aneh bagiku. “Kenapa?” jawabku bingung. “Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini, anti kau akan tahu sendiri”. Belum sempat ku jawab Dewi telah menghilang pergi. Dengan perasaan yang tak karuan aku melanjutkan perjalanananku. Hingga sampailah aku di rumah Riski yang begitu ramai dengan orang dengan pakaian serba hitam. Saat ku masuk, kulihat kedua orang tua Riski menangis, mereka menghampiri ku, ibunya Riski memeluk ku dengan eratnya. “Ibu, kenapa menangis?” aku bertanya dengan penuh kebingungan. “Marina, Riski dan Mayang telah pergi” kata ayahnya Riski. Kemudian menyuruh ku duduk untuk menunggu ambulance yang membawa jenazah Riski “Enggak ayah, ini tidak mungkin, baru saja aku bertemu dengan mereka, mereka bilang baru pulang dari Surabaya” jawabku tidak percaya. “Mereka sudah pulang dari Surabaya sejak kemarin, dan tadi siang mereka pamit untuk menemuimu, sampai akhirnya ayah menerima telepon dari pihak rumah sakit yang menerima korban kecelakaan yang meninggal dunia, mereka adalah Riski dana Mayang” jelas ayah Riski. “Lalu siapa yang tadi mengantar ku, menemani ku menikmati senja jika benar mereka telah tiada ayah?’ seketika tubuhku lemas dan saat itu pula aku tidak sadarkan diri. Cerpen Cinta Romantis Remaja Cerpen Cinta Romantis Ketika Rio sedng berjalan di halaman sekolah, dia melihat seorang cewek yang menurutnya sangat cantik, dia bernama Febri. Singkat cerita Riopun jatuh cinta pada Febri. Di sekolah, hari-hari Rio menjadi sangat berarti karena ketika sekolah dia dapat bertemu dengan Febri. Akhirnya Rio berani untuk berkenalan dengan Febri. Dan yang membuat Rio merasa senang selain Febri mau berteman dengannya Febri juga bersedia menjadi teman curhat Rio. Seringkali Rio curhat tentang cewek yang dia suka kepada Febri yang tidak lain itu adalah Febri. Namun semakin lama, Rio bosan jika febri hanya sebatas teman curhat bagi Rio. Dengan keraguan Riopun menyampaikan perasaannya kepada Febri. Namun terlebih dahulu Rio meminta pendapat Febri apa yang harus dia lakukan apabila mencintai seseorang. Tanpa pikir panjang, Febri langsung menjawab “Tembak saja langsung, nanti kalau ditunda terus cewek itu diambil orang bagaimana?” Dengan jawaban Febri yang seperti itu, Rio akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Febri. Tentu awalnya Febri tidak percaya, jika wanita yang Rio maksud adalah dirinya. Akan tetapi, Febri juga tidak dapat membohongi perasaannya sendiri jika dia juga jatuh cinta pada Rio, dan singkat cerita mereka akhirnya jadian. Hari-hari mereka lalui dengan penuh kasih sayang, hingga akhirnya datang orang ketiga bernama Iyan yang dapat menggoyahkan hati Febri. Awalnya Febri tidak suka dengan Iyan, namun karena Iyan sering memberinya hadiah, Febri menjadi begitu dekat dengan Iyan. Melihat kedekatan mereka, Rio merasa sangat cemburu dan meminta Febri untuk menjauhi Iyan, namun febri tidak menuruti apa kata Rio karena menurutnya Iyan sangat baik. Karena mereka terlalu akrab, dan ketika Febri mencerikatan tentang Iyan kepada Rio, Rio sering meninggalkan Febri sendirian. Dengan sikap Rio yang seperti itu, membuat Febri mengambil keputusan untuk putus dengan Rio dan menjalin hubungan dengan Iyan. Sampai akhirnya Febri menyadari bahwa Iyan tidak sebaik yang Febri pikirkan. Hingga akhirnya Febri menyesal karena telah meninggalkan Rio, Febri berusaha untuk meminta maaf kepada Rio dan meminta untuk memperbaiki hubungan mereka, namun usaha febri sia-sia, Rio sudah sangat kecewa walau sebenarnya hati kecilnya masih sangat menyayangi Febri. Rio seakan tidak melihat usaha Febri untuk memperbaiki hubungan mereka, malah Rio sengaja jadian dengan cewek lain untuk membuktikan bahwa Rio sudah tidak membutuhkan Febri. Tentu Febri sangat sedih, namun Febri tidak menyerah, bahkan dia berani bilang pada Rio bahwa dia akan selalu mencintai Rio meskipun Rio tidak mencintainya lagi. Cerpen Cinta Romantis di Sekolah Cerpen Cinta Romantis Namaku Tari, sebagai murid baru di SMA ini aku sangat senang karena teman-teman baru ku menerima kehadiran ku. Bahkan tidak membutuhkan waktu lama, aku memiliki sahabat baru di sini, dia bernama Lili dan Fani. Hingga suatu hari aku melihat seorang cowok di perpustakaan yang menurut ku sangat tampan dan juga kalem. Entah karena hal apa jantung ku selalu berdegup kencang ketika melihatnya, dan rasa kagum ku berubah menjadi suka. Daripada aku terus memendamnya, akhirnya ku ceritakan apa yang aku rasa pada kedua sahabatku. Dan mereka selalu menemani ku ke perpustakaan saat jam istirahat tiba. Hingga suatu ketika aku dan Lili berpapasan dengan Faid di pintu perpustakaan, karena kecerobohan ku tidak hati-hati saat berjalan, aku menabrak Faid, sungguh aku sangat gugup dan tidak berani untuk melihatnya, dan kuputuskan untuk pergi dan menarik Lili tanpa meminta maaf terlebih dahulu. “Tari, tadi kamu lihat gak, Faid senyum tuh ke kamu” “Aku tidak melihatnya” jawabku malu. “Tari, ini diary kamu, tadi jatuh dan maaf aku membukanya, jadi aku tahu namamu dari buku ini” Kata Faid yang membuat ku jadi salah tingkah. “I iya terimakasih” jawabku terbata-bata. “Ciye, ciye ada yang kasmaran nih”, ledek Lili sahabatku. Entah kekuatan apa yang mendorong ku untuk semakin semangat belajar, dan mengikuti seleksi olimpiade berharap akan dapat belajar dan sering ketemu dengan Faid. Kali ini Tuhan berbaik hati padaku dengan mengijinkan aku lolos untuk dapat mengikuti olimpiade. Namun konsentrasi belajar ku terganggu, saat belajar bersama untuk persiapan olimpiade, Faid sering memberiku harapan, tatapan matanya seolah ingin mengatakan sesuatu. Namun seketika harapan ku sirna saat tahu Faid berpacaran dengan adik kelas. Tidak ada pilihan lain selain ku ceritakan pada Lili dan Fani sahabat ku, merekapun turut bersedih dengan apa yang aku ceritakan. Aku memaksakan diri untuk bersikap biasa, setelah olimpiade terlewat aku merasa terbebas dari rasa sakit yang selalu kupendam saat melihat Faid. Kuputuskan untuk tidak mencari tahu kesibukannya. Hingga akhirnya waktu telah berada di penghujung SMA. Dan aku tahu jika Faid telah lama putus dengan adik kelas itu. Di hari perpisahan dan kelulusan sekolah, perasannku terasa sangat hancur, aku juga harus menerima kenyataan bahwa besok tidak dapat lagi melihat Faid meskipun saat melihatnya aku merasa sakit. Saat aku sedang duduk seorang diri di taman sekolah, merenung dan membayangkan sosok Faid tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan berkata “Tari, akhirnya aku menemukanmu, sedang apa sendirian di sini?” yang tak lain itu adalah Faid. “Semenjak olimpiade berakhir, aku merasa ada yang beda dengan kamu, oh iya selamat atas beasiswa yang kamu peroleh, sebelum kamu pergi aku ingin ngasih ini ke kamu” Faid memberiku sebuah cincin yang sangat indah. “Apa Tari mau menjadi kekasih dan istriku kelak?” tanya Faid dengan penuh keseriusan. Aku tidak tahu harus menjawab apa, rasanya lidah ini sangat kelu, dan kuputuskan untuk mengangguk saja. Seketika suasana taman menjadi sangat ramai, selain kedua sahabatku Lili dan Fani, di sana ada kedua orang tuaku dan orang tua Faid. Ya Tuhan terimakasih atas ini semua, sungguh rencanaMu tidak dapat ku duga. Cerpen Cinta Romantis Bikin Nangis Cerpen Cinta Romantis Roni, seorang pria yang bekerja pada perusahaan kecil yang sedang jatuh cinta pada seorang gadis yang juga bekerja di perusahaan itu, gadis itu bernama SInta. Dengan romantisnya , setiap hari Roni memberikan setangkai bunga mawar kertas yang dia lipat sendiri. Tentu dengan senang hati, Sinta menerima cinta dari Roni. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di perusahaan kecil tersebut, namun cinta mereka tidak direstui oleh orang tua Sinta, karena pa yang dilihat orang tua Sinta akan Roni yang bekerja di perusahaan kecil tersebut tidaklah memiliki masa depan yang cerah. Hingga suatu hari Sinta berkata dengan berat hati “Roni, kamu harus berubah, kamu harus dapat membuktikan jika kamu dapat berhasil, begitupun denganku, aku akan pergi ke Amerika untuk melanjutkan pendidikan, jika kamu memang benar mencintaiku, maka kamu harus menjadi orang sukses, karena mungkin orang tuaku akan merestui hubungan kita saat kamu sudah sukses”. Mendengar apa yang dikatakan Sinta, membuat Roni bangkit dan tidak bersedih, dan Roni mulai untuk bekerja keras untuk membuktikan pada orang tua Sinta bahwa masa depannya tidak seperti yang dipikirkan kedua irang tua Sinta. Roni telah memiliki bisnis sendiri, rumah mewah, mobil dan lain sebagainya. Akan tetapi ada mengusik ketenangan hatinya, dia teringat apa yang Sinta katakan sebelum pergi ke Amerika. Dalam hati Roni berkata “untuk apa semua kekayaan ini, jika semua ini akau dapatkan karena Sinta yang pergi dariku dan orang tuanya yang gila harta”. Kebencian muncul di hati Roni hingga suatu hari Roni melihat dua orang tua yang sedang berbagi payung. Karena penasaran Roni mengikuti mereka yang tidak lain adalah orang tua Sinta. Tanpa pikir panjang Roni menghampiri mereka dengan mobilnya untuk membuktikan bahwa sekarang dia sudah menjadi orang kaya dan meminta untuk bertemu Sinta serta meminta restu pada mereka. Namun kedua orang tua Sinta mengantarnya ke TPU, dari kejauhan terlihat sebuah nisan dengan penuh bunga mawar di sampingnya. Semakin dekat terlihat jelas bahwa di kuburan tersebut terlihat foto Sinta. Kedua orang tua Sinta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Sinta tidak pergi ke Amerika, dia terkena kanker ganas stadium akhir. Sinta tidak ingin melihatmu sedih dan berbohong pergi ke Jerman saat tahu umurnya tidak lama lagi. Mendengar hal tersebut, Roni menangis dan memeluk foto Sinta yang kini sudah tiada. Cerpen Cinta Romantis Mengharukan Cerpen Cinta Romantis Bukan suatu hal yang baru apabila dalam sebuah kisah cinta muncul orang ketiga. Hal demikian juga dirasakan oleh Rifki yang mulai merasa ada yang berbeda dengan kekasihnya Dila. Hingga suatu malam mereka pergi ke sebuah taman favorit mereka, kemudian tanpa basa basi, Rifki menanyakan sesuatu kepada Dila. “Sayang, apa hal yang membuatmu bosan denganku?” “Tidak ada” Dila menjawab dengan sedikit gugup. Rifki hanya diam, setelah beberapa menit, dan merasa tidak ada hal lain yang dibahas, mereka putuskan untuk pulang. Keesokan harinya tepat di 1 tahun mereka jadian, Rifki memiliki rencana untuk merayakan anniv di taman favoritnya dengan dikelilingi hiasan lilin berbentuk hati yang sangat romantis. Tanpa putus asa, Rifki terus menghubungi wulan meskipun puluhan kali telfonnya tidak diangkat. Kemudian Rifki putuskan untuk mengirimnya pesan melalui watsapp “aku tunggu kamu jam 7 malam di taman biasa” Dengan keyakinan yang kuat Rifki terus menunggu bahwa Dila akan datang, padahal langit sudah sangat mendung pertanda hujan akan segera turun. Hingga pukul 9 malam ada balasan dari Dila “maaf aku tidak bisa datang karena ada acara keluarga dan baru ada kuota”. Padahal itu hanya alasan Dila saja karena sebenarnya Dila pergi dengan selingkuhannya. Hari semakin larut dan Rifki mulai bosan menunggu kedatangan Dila, dan Rifki putuskan untuk pulang ke rumah karena sangat kecewa dengan Dila. Di perjalanan pulang Rifki mengalami kecelakaan, Rifki bertabrakan dengan truk besar, meskipun kejadian sudah larut malam, suasana di tempat masih cukup ramai. Seluruh tubuh Rifki bersimbah darah, dan tidak lama kemudian ambulance datang dan segera membawa Rifki ke rumah sakit. Akan tetapi karena terlalu banyak darah yang dikeluarkan Rifki, nyawa Rifki tidak terselamatkan. Keesokan harinya Dila datang ke rumah Rifki karena dari semalam perasaannya tidak enak tentang kekasihnya. Saat tiba di rumah Rifki, Dila sangat terkejut melihat bendera kuning yang berada di depan rumah Rifki serta terdengar tangisan yang sangat histeris. Dila terus melangkah ke dalam dan tidak percaya melihat Rifki terbaring di atas kain putih dengan dikelilingi banyak orang mengajikan jenazah Rifki. Seketika Dila langsung menjatuhkan air mata. Orang tua Rifki memperlihatkan video yang Rifki buat sebelum pulang ke rumah, Rifki membuat video dengan suasana taman yang dihiasi lilin berbentuk hati yang mulai padam karena terpaan angin. Dila semakin menyesal karena telah menyia-nyiakan sosok seperti Rifki yang tulus sayang padanya. Setelah kejadian tersebut, Dila menjadi wanita yang sangat pendiam dan suka melamun. Cerpen Cinta Romantis Tentang Hujan Cerpen Cinta Romantis Sudah beberapa hari hujan selalu turun, mungkin ini sudah masuk musim hujan. Di bangku paling belakang dengan udara yang sangat dingin aku masih berkutat dengan tugas matematika yang sebenarnya aku tidak memahaminya. Sempat ingin bergabung dengan teman-teman tapi rasa malu ku lebih besar dari keinginanku. “Baiklah sudah waktunya pulang, selamat sore” Pak Dede menutup kelas hari ini yang sangat melelahkan. Setelah berpamitan dengan teman-teman yang entah mereka mendengar atau tidak aku mempercepat langkah ku. Aku menghubungi kaka dan ayahku, namun tidak ada diantara mereka yang bisa menjemput ku. karena bosan menunggu akhirnya kuputuskan untuk berjalan ke depan gerbang meskipun hujan dan tidak tahu siapa yang akan ku tunggu, aku tidak memperdulikannya. Hingga ada seseorang dengan sepeda motornya yang tidak asing berhenti tepat di depanku. “Ra, tidak pulang?” Irfan menatap ku aneh meskipun bibirnya tersenyum. “Ngapain juga aku berdiri di sini kalau aku pulang” jawabku sekenanya. Seolah tahu apa yang aku pikirkan, Irfan mematikan mesin sepeda motornya dan menatapku kembali. “Ayo naik, ku antar pulang” ucapnya singkat. Hujan semakin deras hingga akhirnya kuputuskan untuk ikut dengannya. “kalau seperti bagaimana bisa aku menghilangkan wajahmu dari ingatanku” aku membatin sendiri. Aku melirik bagian kanan punggungnya, ya hanya punggungnya yang dapat aku lihat dan itu cukup membuatku bahagia. “Rara, hujannya tambah deras, kalau kita berhenti dulu bagaimana?” tanya Irfan dengan sedikit teriak karena suara hujan yang cukup deras. Aku hanya mengiyakan saja, dan sepeda motor Irfan segera belok ke kiri, dan kami berteduh di depan sebuah toko yang di tutup dan beruntungnya ada sebuah bangku di depan toko tersebut. “Terimakasih atas tumpangannya” ku beranikan diri membuka pembicaraan, namun Irfan hanya mengangguk dan menatap langit. Canggung, itu yang aku rasa, mungkin dia juga sama meskipun sejak kelas 10 kita sekelas dan sejak itu juga aku sudah menyukainya, namun aku tetap saja sebagai Rara yang pendiam dan pemalu. “Rara, kenapa kau sering menghindari ku?” pertanyaan Irfan yang seketika membuat ku gugup. “Oh iya?” jawabku dengan sebisa mungkin untuk tidak gugup. “Iya, apalagi setelah aku putus dengan Dewi, rasanya kamu selalu menghindari ku, apakah Dewi yang melarangmu? Pertanyaan Irfan yang membuatku bingung untuk menjawab apa. Karena sama sekali Dewi tidak melarangku untuk dekat Irfan mantan pacarnya, bahkan Dewi malah berniat menjodohkanku dengan Irfan, sungguh Dewi memang aneh. “Karena memang kita tidak dekat, dan pertanyaanmu seperti kita dekat saja” jawabku dengan sedikit bercanda namun berhasil membutnya tertawa. “Rara, menurut pendapatmu kenapa orang tidak berani mengutarakan rasa pada orang yang dia sukai?” Aku menghela napas karena bingung harus menjawab apa. “Kurasa, apabila diungkapkan mungkin ia takut orang yang dia suka akan menjauhinya” jawabku spontan setelah terdiam sejenak. “Tapi kalau tidak dicoba, siapa yang akan tahu, memangnya kamu bisa menahan rasa suka apalagi jika rasa itu sudah lama?” pertanyaan balik dari Irfan yang rasanya seperti ia sedang mengintrogasiku. Dengan enteng akupun menjawab “Entahlah, mungkin memang sakit, tapi selagi bisa menahannya merupakan suatu kemungkinan, ya itu mungkin”. “Jika seperti itu, apa yang akan kau lakukan jika ada seseorang yang menahan rasa sukanya itu suka padamu?” pertanyaan Irfan yang lagi-lagi membuat ku seperti berada di ujung tanduk sekarang. “Rara, kenapa kau tidak menjawab? Kenapa kau hanya diam saja? Baiklah Rara gadis sederhana yang selami ini aku cinta, apa yang akan kau lakukan jika aku adalah orang yang menahan rasa sukanya padamu? “Lihat Ra, bahkan hujan telah pergi karena lelah menunggu jawabanmu, lihatlah kenapa ada pelangi di ujung sana setelah kelabu pergi? Indah sekali bukan?” pertanyaan Irfan yang berhasil membuat hujan itu pindah ke wajah ku. “Terimakasih Irfan, maaf aku telah manahannya, sejak dulu, bahkan sejak sebelum kau jadian dan akhirnya putus dengan Dewi”. Tanpa gugup kalimat itu keluar dari mulutku. Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih Cerpen Cinta Romantis
CerpenCinta: Kau yang Merubah Hatiku. Seketika itu pikiranku tentang Ihsan hilang, ya walaupun Sipit gak dengerin ceritaku, setidaknya bisa bikin ketawa aku. Karena kami punya semboyan "Kita gak sedih lagi,gak nangis lagi". Itu Cuma kalimat dari lirik lagu Smash tapi bisa bikin seneng.
Cerpen cinta sedih yang begitu menyiksa batin, serasa dunia mau kiamat. Begitulah yang dirasakan seseorang, saat hatinya telah tergores oleh cinta hari ini. Beberapa orang menuangkan perasaan yang dirasakan olehnya melalui cerita pendek atau cerpen sedih, galau, menusuk serta merobek hati. Berharap agar rasa sakit yang tengah diderita berkurang sedikit demi sedikit. Begitulah sebuah cerita terukir dari pengalaman pahit, entah itu tentang percintaan maupun persahabatan yang sejati. Melalui cerpen cinta sedih bikin nangis, sejatinya para remaja sering mengungkapkan pada sosial media. Berharap pujaan hatinya mengetahui isi hatinya, dan menghargai setiap pengorbanan yang selama ini telah dilakukan sebagai wujud ketulusan cintanya pada kekasih tersayang. Bagi mereka yang merasakan, pastilah merasa sebagian hatinya terasa hilang. Karena kepergian pasangan yang selama ini dia pertahankan, namun harus berakhir dengan tak sesuai seperti yang dia harapkan. Cinta memang misteri, tidak ada yang dapat mengetahuinya. Banyak orang yang bahagia karena cinta, begitu juga sebaliknya. Banyak yang terluka perih namun tidak kelihatan lukanya maupun bekasnya. Simak juga, Pantun Jenaka Cerpen Cinta Sedih Bikin Nangis Cinta Di Ujung Nada Mentari pagi hari terasa mulai panas dan keringat mengucur di dahiku. Tapi ku tak sanggup lagi tuk berdiri, sebab masih empat lagu yang belum kubawakan. Hingga akhirnya acarapun telah selasai, setelah kupaksakan diri ini tuk menghibur ratusan orang. Setibanya di rumah , aku langsung terkulai lemas menunggu saat ku menutup mata . Akhirnya akupun terlelap . Kicauan burung membangunkanku di pagi itu . Kurasakan perutku berirama keroncong ingin di beri makanan . Lalu ku berjalan melangkah tertatih menuju meja makan . Aku kaget ketika melihat meja makan yang penuh dengan makanan . "Siapa ya yang memasaknya ?" aku tertegun bertanya dalam hati . Kemudian hadir sesosok wanita dengan rambutnya yang panjang berbaju putih muncul dari balik pintu dapur . Oh ternyata wanita itu adalah kekasihku . Dia adalah Raisa , wanita yang begitu kucintai . Orangnya sabar , jujur , sangat perhatian dan selalu setia adalah sifatnya . Banyak lagu yang telah aku ciptakan karena terinspirasi dari dirinya . Dari bidadari yang dulu hinggap dihatiku hingga sekarang menjadi kekasih dalam kehidupnku . "Sejak kapan kau ada disini ?", aku bertanya "Sejak kau masih tidur tadi.", ia menjawab dengan senyuman manis "Mengapa tadi tak dibangunkan sekalian ?", aku bertanya "Kulihat kau begitu lelah dan sangat menikmati tidurmu.", ia menjawab Karena dari tadi belum ada yang aku makan, lalu aku memakan roti keju yang ada di hadapanku . melirikku dengan senyum manisnya . "Lapar ya ?", tanya Raisa dengan nada manja . "Iya, hehe.. ", jawabku dengan menganggukkan kepala . Selanjutnya aku mendapat telepon dari produser agar nanti menghadiri meeting dengannya . Padahal di hari itu juga aku berjanji pada Raisa untuk pergi bareng ke rumah orang tuanya di Puncak . Hilang sudah rencanaku dan Raisa tidak jadi pergi ke Puncak karena aku harus menghadiri meeting dan mngerjakan suatu project dengan produser . Maka aku pun berjanji pada Raisa bahwa bulan depan aku akan pergi dengan dia ke Puncak . Beberapa malam berikutnya aku menciptakan beberapa lagu untuk mempersiapkan album baru yang akan ku dirilis bulan depan . Sehingga tidak ada waktu luang hanya untuk membuat lagu dan waktu untuk Raisa jadi selalu terundur . Setiap kali Raisa meminta untuk bertemu denganku, akupun selalu mengelak dengan alasan pekerjaan . Sudah tiga minggu lamanya aku tidak berjumpa dengan Raisa . Hatiku sedang dipenuhi oleh rasa rindu . Namun ketika aku bertemu dengan Raisa , ku lihat sifatnya sedikit agak berbeda dari yang biasanya . Dia tampak jadi pendiam dan lebih pasif . Tidak seperti biasanya yang selalu riang dan murah senyum . Mungkin dia agak marah sebab aku selalu sibuk dengan pekerjaanku . Namun hal tersebut tak kutanggapi dengan serius . Sehari sebelum launching album , saat itu produser mengadakan meeting singkat yang diakhiri dengan check sound . Hari yang kutunggu-tunggu pun akhirnya tiba . Aku berharap pada launching album ini berjalan akan lancar dan album yang ku kerjakan pun laris dipasaran . Tepat di awal acara aku mendapat telepon dari kekaksihku Raisa, sepertinya ingin segera pergi bareng denganku ke Puncak . Namun kemudian kuputuskan supaya Raisa berangkat sendiri lalu akan kususul besok hari . Tidak ada suara jawaban dari dia dan langsung memutus telepon . Namun lagi-lagi hal itu tak kutanggapi dengan serius . Hingga acara ini pun berjalan lancar dan sukses . Tiba-tiba saja ada kabar yang memberitahukan bahwa Raisa telah mengalami kecelakaan lalu lintas . Aku pun tersentak dan langsung bergegas menuju rumah sakit . Tetapi kehadiranku sudah terlambat . Raisa telah pergi sebelum aku tiba di sana . Tak terasa air mataku jatuh membasahi pipiku, disaat ku melihat sosok bidadari yang sangat kucintai telah terbujur kaku di hadapanku . Samar ku lihat wajahnya seolah tersenyum menyambut kehadiranku . Menyambut kedatangan beberapa orang yang tak mempunyai mata hati . Kulihat secarik kertas yang ada di samping tubuh Raisa, ternyata kertas itu adalah pesan terakhirnya . Dalam pesan itu Raisa menuliskan tiga kata yang sungguh telah membuatku sangat menyesal . " Kutunggu Kau Disana " pesan dari kekasihku Raisa sebelum ia pergi ke Puncak . Mungkin , batu nisan telah memisahkan dunia kita , namun dirimu akan selalu ada di hidupku . Saat-saat bersamamu adalah hal terindah yang kurasakan . Air mata dan penyesalan yang selalu datang di akhir takkan membuatmu kembali . Tapi aku yakin seyakin-yakin nya bahwa kau telah bahagia di dalam surga . Maafkan aku Raisa . Itulah cerpen cinta sedih romantis bikin nangis yang bisa bikin mewek-mewek sendiri. Begitu kejam panah cinta menghujam siapapun yang pernah merasakan kepedihan cinta tersebut. Namun bukan seberapa sakitnya yang membuat kita menjadi kuat, namun seberapa kuatnya kita menahan rasa sakit tersebut hingga kembali bangkit dari keterpurukan. Artikel ini berlanjut pada, Cerpen Luculoading...
Ceritabergambar lucu sepertinya menular cerita lucu tentang cinta Cerita Lucu KTP cerita lucu bikin kere Bergambar Cerpen lucu Masa lalu Seekor Domba Cerita Gokil Lucu Preman Pasar Cerita Sedih Seekor Domba Cerita Gokil di tahun Baru Cerita Lucu Dilema Racun dan Madu Cerita Lucu Menggali Harta Karun Kisah Seorang domba Miskin Cerita Lucu Hari Ibu Gambar cerita lucu birokrasi berbasis duit
Cerpen cinta – Sesuatu yang wujudnya tidak diketahui, yang bentuknya tiada yang tahu namun sering menjadi perdebatan, itulah cinta. Ada yang mengatakan adanya cinta adalah anugerah bagi yang mengalaminya. Kedatangannya secara tiba-tiba sering membuat orang bertanya-tanya, apakah ini cinta atau hanya suka sesaat. Referensi cerita cinta, menjadi pilihan sebagian orang yang menyukai beragam kisah romantis. Selain kisah tentang asmara, orang yang di mabuk cinta akan memiliki refleks dalam dirinya untuk menciptakan kata puitis yang indah sebagai ungkapan cinta pada orang yang dikasihinya. Berikut ini kisah cinta yang bisa di jadikan referensi. ContentsCERPEN CINTA ROMANTIS ISLAMICERPEN CINTA ROMANTIS SEDIHCERPEN CINTA ROMANTIS REMAJACERPEN CINTA ROMANTIS DI SEKOLAHCERPEN CINTA ROMANTIS BIKIN NANGISCERPEN CINTA ROMANTIS MENGHARUKANCERPEN CINTA ROMANTIS TENTANG HUJAN CERPEN CINTA ROMANTIS ISLAMI Hanya Aku Yang Tahu Aku hanya mengerti cinta melalui buku-buku yang aku baca, aku tidak tahu apakah aku akan mengalaminya suatu saat nanti dan berakhir bahagia atau malah sebaliknya. Aku adalah mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri yang berada di Semarang. Rara, biasa teman-teman satu angkatan memanggilku. Sebagai mahasiswa baru, aku kerap sekali berkeliling kampus untuk melihat-lihat sudut kampus tempat aku kuliah. Di sela-sela aku berkeliling, aku tidak sengaja melihat seorang pria yang duduk termenung sendiri di gazebo yang biasa di jadikan tempat nongkrong para mahasiswa. Aku sedikit tertegun saat melihatnya. Ku perhatikan mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, dan aku peroleh kesimpulan bahwa dia adalah pria yang misterius. Setelah pertama kali aku melihatnya, rasa ingin tahuku semakin besar, aku mencoba mencari berbagai informasi mengenai dia, hingga aku tahu bahwa dia yang aku kagumi bernama Riyas, laki-laki yang terkenal tampan dan pintar itu merupakan salah satu aktivis dari berbagai organisasi. Riyas merupakan laki-laki terkenal di kampus dengan kepiawaian nya dalam memainkan biola. Ada satu hal yang membuat aku kaget, ternyata Riyas adalah teman satu kelas ku, karena masih mahasiswa baru, aku terkadang lupa dengan teman satu kelas ku karena aku jarang memperhatikan mereka. Hal tersebutlah yang membuat kami lambat laun menjadi akrab dan kami pun bersahabat, meskipun begitu aku tetap tidak mampu menyingkirkan rasa kagum dan suka ku padanya meski kami telah bersahabat. Karena kedekatan kami, banyak yang mengira bahwa kami sedang berpacaran, namun hal yang selama ini di anggap oleh teman-teman, tidaklah mungkin terjadi. Aku dan Riyas merupakan aktivis rohis di kampus, dimana kami sangat menjaga dengan ketat pergaulan antara perempuan dan laki-laki. Siang itu, aku tak sengaja melihat dia bermain biola, aku sengaja berdiri di tempat yang tidak teduh, agar aku bisa dengan leluasa memperhatikan dia. Rasa kagum ku semakin dalam, seolah lidahku tidak bisa berkata-kata dan aku pun menatapnya tanpa mampu memalingkan pandanganku. Kepiawaian nya memainkan biola seolah membuatku terbius dalam iramanya, rasa kagum ku padanya semakin dalam, hingga aku bingung apa yang harus aku lakukan. Pada akhirnya aku menutup mata ingin mengambil beberapa ketenangan. Namun pada saat mataku terpejam, aku kaget dengan suara yang memanggil namaku, “Ra, Rara .. kamu ngapain di situ?” “eh, Riyas, emm” “Sini deh. Kamu berdiri disitu apa gak kerasa panas ra. Sini, temenin aku latihan Ra, biar aku ada temennya” “hehe, aku lagi nunggu tukang jajan lewat” Riyas tertawa sambil berkata “kamu ada-ada aja ra, gak ada tukang jajan masuk kampus ra. Sini deh .. aku bisa atasi rasa laparmu”. Hanya kata-kata itu saja, sudah membuat aku salah tingkah. Aku memang orang yang bisa dibilang cuek oleh teman-temanku, aku cenderung tidak peduli oleh sesuatu yang bagi ku tidak terlalu penting. Jadi, meski aku sudah ikut organisasi rohis, aku pun tidak bisa menghilangkan sifat tomboy ku yang sudah ada sejak dulu. Aku merasakan hal yang aneh ketika aku berada di dekat Riyas, aku tidak bisa pura-pura tidak memperhatikannya, aku tidak bisa berlagak cuek, tapi sebaliknya aku selalu merasa salah tingkah dan aku pun jadi pendiam. Pada suatu ketika, aku baru tahu bahwa salah satu teman dekatku juga menyukai laki-laki yang sama yang aku sukai, yaitu Riyas. Ada sedikit perbedaan antara aku dan temanku, aku cenderung tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaanku, sedangkan dia selalu mencari kesempatan agar bisa mendekati Riyas. Hingga pada suatu ketika, kami bertiga, belajar bersama. Aku melihatnya selalu menanyakan hal-hal yang menurutku tidak perlu di tanyakan kepada Riyas, aku tahu bahwa dia hanya ingin mencari perhatian Riyas. Karena bosan melihatnya, aku meninggalkan mereka begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku tidak peduli apa yang mereka pikirkan tentang aku. Hingga pada malam hari, aku tidak bisa berhenti memikirkan Riyas, aku pun tidak bisa mengatakan pada Riyas, bagaimana perasaanku terhadapnya, karena dia adalah sahabatku sendiri. Akhirnya aku hanya bisa menyampaikan melalui syair yang ku buat sendiri tentang perasaanku terhadapnya. Rasa suka ku padanya kadang membuat aku ingin memilikinya, namun aku sadar bahwa perasaan seperti itu, bukanlah perasaan yang baik, sehingga harus aku hilangkan. Saat ini, aku putuskan untuk menyimpan perasaanku padanya rapat-rapat. Biarlah hanya aku yang tahu betapa besar rasaku terhadapnya. Karena memang aku mencintainya, dan aku tidak peduli bagaimana perasaannya terhadap ku. Karena yang terpenting dia selalu ada di dekatku walau hanya sebatas sahabat. Itu sudah cukup buatku. CERPEN CINTA ROMANTIS SEDIH Kau Tetap Menemuiku Sore itu, aku termenung sendiri. Mataku menikmati senja yang penuh dengan warna dan begitu indah. Sayup-sayup angin seolah membelaiku sebagai pendukung dari keindahan senja. Kurasakan hawa sejuk hingga masuk ke dalam hatiku. Aku merasakan suasana yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, memang indah, namun mengapa aku tidak bisa menikmati keindahan itu, serasa ada yang membelenggu pikiran dan hatiku. Namun aku tak tahu apa itu, aku berusaha menyatukan hati dan pikiranku hanya untuk keindahan senja sore itu. Lamunanku seketika buyar ketika aku mendengar sepatah kata terucap dari suara orang yang sangat aku tunggu kedatangannya. “perasaan tanpa cinta adalah kehampaan dan hati tanpa cinta tak ubahnya hanya hati yang kosong” “Ris, kok kamu” tiba-tiba jari telunjuk Riski menghentikan aku melanjutkan perkataanku. Aku melihat gelagatnya yang aneh, namun aku tetap merasa bahwa dia orang yang sama yang telah mengisi hatiku. Hingga ia mengatakan hal yang aneh. “senja ini telah menjadi milikmu dan akan tetap menjadi milikmu. Kamu cukup menikmati saja keindahannya” riski mengatakannya dengan raut wajah yang tak biasa dan ia duduk di sampingku. Aku merasa aneh dengan setiap ucapannya. Mengapa hanya aku yang bisa menikmati senja, dia ada disana, dia pasti bisa menikmatinya juga. Namun aku tidak terlalu memikirkan ucapannya, karena aku senang setelah lama ia pergi ke Surabaya dan akhirnya ia telah pulang dan menemuiku. “tempat ini sering jadi tempat favorit kita dulu. Apa kamu tidak rindu pada senja yang dulu sering menemani kita menghabiskan waktu bersama?” tanyaku sambil terus memandangi keindahan senja. “siapa yang tidak rindu dengan senja. Aku pun merindukannya” jawab Riski dengan perkataan yang lemah. “aku sengaja tidak memberi tahumu tentang keberadaanku. Aku kira kamu tidak akan menemuiku, karena kamu lupa tempat ini. Ternyata kamu masih bisa mengingatnya” ucapku sambil tersenyum memperhatikannya. Aku sangat merindukannya hingga aku terus menatapnya. Namun lagi-lagi ia menjadi tak biasa, mendengar ucapanku, ia hanya diam tak berkata apapun, raut wajahnya ketika memandangi senja, tidak biasa, tidak sama seperti yang pernah aku lihat ketika aku sama menikmati senja dengannya. “Ris, …” aku memanggilnya lirih. Namun seolah ia tak mendengarku, ia menatap dengan tatapan kosong keindahan senja. Aku merasa semakin aneh. Hingga senja perlahan telah menghilang. “ayo ris, kita pulang. Senja milikmu telah pergi. Buat apa kita disini” ucapnya sambil berdiri dan ia memegang tanganku untuk membantuku berdiri. Aku sedikit aneh dengan kata-katanya. Ia yang biasanya mengatakan senja ini miliki kita, mengapa sekarang hanya milikku. Tatapannya yang hangat, sekarang seolah kosong. Namun lagi-lagi aku mengabaikan hal itu, karena aku sudah terlanjur senang melihatnya kembali dan menemuiku. Aku dan risky terus berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Setiap aku menanyainya ia hanya memberikan respon anggukan atau gelengan kepala. dalam perjalanan aku terus bercerita, namun tak sedikit pun kudengar respon darinya. Hingga akhirnya kita sampai pada ujung persimpangan jalan. Disitulah risky mulai bicara yang sebelumnya ia diam seribu bahasa. “cukuplah sampai disini aku mengantarmu. Nanti kita akan bertemu lagi jam 8 di rumahku. Aku harap kamu datang mar” ucap risky kemudian pergi meninggalkanku sebelum aku sempat bertanya, mengapa harus nanti jam 8, mengapa di rumahnya, mengapa sikapmu berbeda. Ketika aku sibuk memikirkan risky, aku tidak menyadari keberadaan Mayang sahabatku yang sedari tadi berdiri di sampingku. “May, kamu pulang bareng risky? ” tanyaku merasa senang karena sahabatku telaah kembali. “ayo langsung ke rumah risky mar” katanya padaku tanpa menjawab pertanyaanku sebelumnya. Aku pun merasa kaget, seingatku aku dan risky janjian pukul 8, dan ini masih belum ada pukul 8, seketika, aku melihat arloji yang ada di tanganku. Betapa kagetnya aku, ternyata arlojiku menunjukkan sekarang pukul 8 tepat. Aku merasa aneh, tapi aku tidak memperdulikannya, aku berpikir mungkin aku sudah terlalu lama berbicara dengan Mayang, hingga tak kurasa jam menunjukkan pukul 8. Itu asumsi ku. Aku pun berangkat dengan Mayang melewati jalan menuju rumah risky. Di perjalanan aku pun bertanya mengenai Kota Surabaya pada Mayang, namun ia malah menatap ku kosong dan tidak menjawab apapun padaku. Aku merasakan hal yang aneh lagi, mengapa Mayang jadi pendiam, selama aku kenal dia, dia adalah gadis yang ceria dan selalu memecahkan suasana. Seolah ada masalah yang sedang di hadapi oleh Mayang, dan aku tak bisa bertanya lebih jauh tentang hal itu, karena sikapnya yang menjadi dingin padaku. Hingga kemudian aku sampai di gang depan rumah Risky, ketika aku akan memasuki gang, Mayang hanya terdiam. “Ayo May, kita masuk” pinta ku padanya. “Sudah Mar. Sudah cukup sampai sini aku bisa mengantar mu untuk menemui Risky, Risky sebentar lagi datang, kamu bisa menemuinya. Aku tidak bisa ikut dengan mu” ucap Mayang. Aku pun berkata dalam hatiku, ada apa sebenarnya, aku terus heran dengan sikap Mayang yang tidak seperti biasanya. Aku pun berniat meminta penjelasan padanya. Namun, ketika aku menoleh kepadanya, ia sudah pergi. Pikirku mungkin ia sedang terburu-buru sehingga tidak bisa menemani ku menemui Risky. Aku pun memasuki gang menuju rumah Risky sendirian, hingga sampai lah aku di depan rumah Risky, aku melihat banyak orang yang berada di rumah itu, mereka memakai pakaian serba hitam. Langsung perasaanku tak karuan, aku tahu bahwa pakaian itu, dipakai apabila ada orang meninggal. Apakah saudara risky atau kerabatnya aku tak tahu. Dari depan aku melihat ke dalam rumah, tak ku temui sosok Risky di dalam rumah, mungkin ia sedang di perjalanan menuju ke sini pikirku. Aku pun masuk ke dalam rumah Risky dan ku temui ibu Risky menangis sejadi-jadinya sambil memeluk ku. Aku tak tahu apa yang terjadi. Aku hanya menenangkan ibunya Risky agar tak menangis. “Mar, Risky sudah meninggal” ucap ibu Risky. Seketika tubuhku kaku dan aku tak bisa mengendalikan emosi ku. “nggak bu, ibu bilang apa, risky sore tadi baru menemui ku bu, ini gak mungkin bu. Aku baru saja bertemu dengannya” “kemarin ia sama Mayang baru datang dari Surabaya dan berniat untuk menemui mu, dan di perjalanan mereka kecelakaan. Sekarang ambulance yang membawa Risky sedang menuju kemari” jelas ayah Risky. Aku tetap diliputi perasaan tidak percaya “ayah, mereka baru menemui ku. Aku tau bahwa itu mereka yah, kalau benar mereka tiada, siapa yang baru saja menemui ku.” Aku tidak bisa menahan derita yang besar seperti ini, hingga aku merasa semua pandanganku menjadi gelap dan aku pun tak sadarkan diri. CERPEN CINTA ROMANTIS REMAJA Usaha Merelakan Cinta pandangan pertama ternyata bukanlah pepatah atau petikan syair belaka, karena hal tersebutlah yang di alami oleh Rio. Rio memiliki kisah cinta unik dengan teman sekolahnya. Siang itu, Rio sedang berjalan di halaman sekolah karena kelasnya berada di ujung, ia harus melewati halaman yang luas untuk menuju kelasnya, tak sengaja ia berpapasan langsung dengan seorang siswi yang memiliki kelas berlawanan arah dengan kelasnya. Parasnya yang ayu dengan matanya yang indah, membuat hati Rio berdegup ketika melihatnya. Rio merasa bahwa ia telah jatuh cinta pada gadis itu, namun sayangnya Rio tak mengenalnya. Hari-hari Rio di sekolah, Rio selalu mencari tahu tentang gadis itu, dan akhirnya ia tahu, bahwa gadis yang ia sukai itu bernama Febri dan mereka berada pada angkatan yang sama. Setelah mengetahui hal tersebut, Rio menjadi sangat bersemangat menjalani hari-hari di sekolah, sesekali ia melewati depan kelas Febri, hanya untuk alasan agar bisa melihatnya. Hingga suatu ketika Rio memberanikan diri untuk berkenalan dengan Febri. Akhirnya mereka berdua bisa berteman. Hari demi hari, Rio dan Febri pun menjadi semakin akrab hingga mereka sering curhat satu sama lain, tentang banyak hal, curhat masalah asmara, masalah teman dan sebagainya. Rio dan Febri keduanya merasa sangat antusias apabila bertemu. Hingga pada suatu ketika, Rio sudah tidak bisa membendung perasaan sukanya terhadap Febri, Rio pun ingin menyatakan langsung perihal perasaannya pada Febri. Tapi, sebelumnya Rio ingin mengetahui pendapat Febri terlebih dahulu. “Feb, aku kan sudah sering curhat ke kamu masalah orang yang aku suka. Gimana ya Feb, aku ingin lebih dari teman dengannya, apa yang harus aku lakukan?” tanya Rio berhati-hati. “kalau menurut ku Ri, mending kamu langsung aja utarakan perasaanmu ke dia. Mending buruan deh,, dari pada udah keduluan orang lain.” Jawab Febri dengan cepat. Mendengar jawaban dari Febri, Rio menjadi lebih mantap mengungkapkan perasaannya pada Febri, dan hal yang tak disangka, Febri ternyata juga memendam perasaan suka kepada Rio. Mereka menjadi sepasang kekasih. Hari-hari yang mereka lewati pun selalu di penuhi dengan cinta dan kasih. Hingga pada suatu ketika muncullah seseorang yang juga menaruh hati kepada Febri, namanya Iyan. Iyan selalu berusaha mendekati Febri dan menggoyahkan hati Febri, hingga kemudian Febri merasa nyaman apabila berada dekat dengan Iyan. Mengetahui hal tersebut, rio pun disulut cemburu, Rio memaksa Febri untuk menjauhi Iyan. Namun Febri tidak mau dan malah bertengkar dengan Rio perihal Iyan. Karena marah, akhirnya Rio tidak lagi perhatian dengan Febri. Karena semakin renggang dan tidak ada kecocokan, Febri pun memutuskan Rio, dan berganti menjalani hubungan dengan Iyan. Hari terus berganti, Rio sudah memiliki pengganti Febri, dan Febri menyesali sikapnya, karena Iyan mengkhianatinya dan Iyan tidak sama dengan Rio. Febri ingin memperbaiki kembali hubungannya yang sempat terbengkalai, namun sayangnya, Rio telaah menutup pintu hatinya pada Febri. Hingga Febri mengatakan pada Rio bahwa, meskipun Rio sudah tidak lagi ada perasaan padanya, Febri akan tetap mencintainya. CERPEN CINTA ROMANTIS DI SEKOLAH Cinta Tak Bisa di Tebak Aku siswa baru kelas X SMA. Semua temanku memanggil aku Tari. Meskipun aku baru, namun di hari pertama aku sekolah, aku telah menemukan teman yang sekarang menjadi sahabat baikku yaitu Lili dan Fani. Mereka selalu mengajariku banyak hal dan selalu mau berbagi cerita denganku. Siang itu, saat jam istirahat tiba, aku mendapatkan tugas dari guru, untuk mencari novel kemudian aku harus menulis resensinya, aku mengajak Lili ke perspustakaan untuk mencari novel. Ketika aku sedang berjalan menyusuri rak demi rak, aku melihat seorang pria yang sedang membaca buku di bagian kiri sebelah rak dengan raut wajah yang serius. Entah apa yang terjadi, jantungku seakan ingin berhenti ketika aku melihatnya, sosok wajahya yang tampan dan kalem, membuatku kagum padanya. Setelah aku perhatikan, aku bisa membaca nama tag nya. Ternyata ia bernama Faid. Ia adalah murid satu angkatan dengan ku. Seketika itu aku menceritakan apa yang ku alami kepada lili, lili pun menanggapi cerita ku dengan antusias. Hingga aku memperoleh informasi bahwa, Faid mengikuti olimpiade. Seketika itu, aku langsung belajar dengan giat, agar aku bisa mengikuti olimpiade yang sama dengan Faid. Akhirnya aku pun lolos seleksi olimpiade, dan aku selalu belajar bersama sebelum olimpiade dengan Faid. Namun di pertengahan ketika waktu olimpiade telah dekat, aku baru tahu bahwa Faid telah menjalin hubungan dengan adik kelas. Perasaanku pun menjadi hancur kala itu. Dan akhirnya kau pun berusaha menjauhi Faid. Waktu pun berganti, setelah aku belajar 3 tahun lamanya, aku sekarang tengah mengikuti acara lepas pisah kelas XII, tanpa mengetahui kabar Faid, aku tetap tidak bisa melupakannya. Aku juga tidak berusaha mencarinya. Aku sendiri termenung melamun di gazebo. “tari, aku sudah mencarimu kemana—mana, ternyata kamu ada disini” ucap Faid, membuyarkan lamunanku, aku agak sedikit gugup sebenarnya jika harus bertemu secara langsung dengannya. “eh .. iya” jawabku “Tari, aku tahu kamu mau pergi, aku tahu kamu dapat beasiswa. Aku ingin mengatakan hal yang sangat penting padamu. Kumohon dengarkan aku. Apakah kamu bersedia untuk menungguku hingga nanti aku menikahimu” ucap Faid. Seakan tubuhku lemas tak percaya, dengan cepat kubalas “iya”. Aku tidak menduga, perasaan yang selalu ku simpan selama 3 tahun, ternyata mendapat balasan yang sangat indah. CERPEN CINTA ROMANTIS BIKIN NANGIS Hidup Dalam Cinta Pada suatu perusahaan kecil terjadilah kisah asmara, antara Roni dan Sinta. Mereka saling mencintai dalam kesederhanaan, karena bagi mereka, cinta mereka sudah merupakan hal yang mewah. Karena telah lama berhubungan, Roni memberanikan diri untuk menemui orang tua Sinta dengan tujuan melamar sinta. Namun, Roni malah memperoleh olokan dari orang tua sinta. “dengan pekerjaanmu yang seperti ini, saya tidak bisa memberikan anak saya padamu. Kamu hanya karyawan anak saya juga karyawan, mau dengan apa nantinya kamu menjalani hidup dengan anakku. Sinta akan bersekolah ke Amerika. Sebelum itu, akhiri sekarang juga. Sebelum aku yang mengakhirinya.” Ucap ayah Sinta. Dengan perasaan hancur, Roni pulang. Ia berhenti di sebuah taman, sambil melamun dengan perasaan hancur. Tiba-tiba sinta datang memberi semangat pada Roni. “Ron, meskipun aku pergi ke Amerika kau hanya untukmu Ron. Aku harap kamu bisa menuruti apa kata ayahku, kamu harus bekerja dengan keras sehingga kita bisa bersama” kata Sinta menguatkan. Roni pun langsung kembali bersemangat dan ia pun bekerja dengan sangat keras. Hingga akhirnya ia menjadi sukses. Ia memiliki rumah, mobil dan kekayaan lainnya. Ia pun langsung menuju rumah Sinta untuk kembali melamar Sinta dan ingin membuktikan pada orang tua Sinta bahwa ia telah sukses. Namun, naas, Sinta yang Roni kira belajar di amerika ternyata ia telah meninggal dikarenakan kanker yang di alaminya. Ternyata semua yang terjadi padanya hanyalah sandiwara orang tua Sinta dan Sinta, agar Roni tidak mengetahui kebenarannya. CERPEN CINTA ROMANTIS MENGHARUKAN Waktu Tak Bisa Diulang cerpen cinta Penyesalan akan selalu datang namun tidak bisa merubah sesuatu yang telah terjadi. Merasa kehilangan setelah ia tiada adalah hal yang paling menyakitkan. Rifki dan dila telah menjalin hubungan hampir satu tahun, namun belakangan ini sikap Dila sedikit aneh, hingga akhirnya Rifki mengajak Dila untuk menonton film favoritnya dan Rifki menanyakan perihal keanehan sikapnya, “Dil, aku merasa kamu berubah, kamu gak sama kayak dulu. Apa aku berbuat salah kepadamu” tanya Rifki “nggak ada rif” jawab Dila singkat Merasa tak memperoleh jawaban yang memuaskan, Rifki akhirnya mengajak Dila pulang. Sesampainya di rumah, Rifki ingat jika besok adalah hari pertama mereka Jadian. Rifki menyusun rencana untuk memberikan Surprise pada Dila. Rifki menghias taman dengan berbagai pernak pernik kesukaan Dila disertai dengan panorama lilin dan malam yang indah. Ketika persiapan telah selesai, Rifki menghubungi Dila, namun Dila tidak ada respon. Dila yang sibuk dengan selingkuhannya mengabaikan panggilan Rifki. Hingga pukul 9, Dila tak kunjung datang dan akhirnya Dila mengirim pesan singkat bahwa ia tak bisa datang. Dengan perasaan kesal dan kecewa, Rifky memutuskan untuk pulang. Namun, di perjalanan Rifki bertubrukan dengan truk, yang menyebabkan ia meninggal seketika di tempat. Dila tahu kabar tersebut setelah keesokan harinya, tak pikir panjang, dila langsung mengunjungi kediaman Rifky. Ia melihat kekasihnya terbujur kaku seakan ia tak percaya. Kemudian ibu Rifki memeluk Dila sambil memberikan handphone Rifky padanya. Dila membukanya dan melihat video yang menunjukkan keadaan dimana Rifky mempersiapkan kejutan untuknya. Dila langsung nangis sejadi-jadinya hingga tak sadarkan diri, ia merasa bersalah telaah mengabaikan orang yang sangat mencintainya. Sejak kejadian itu, Dila menjadi wanita pendiam dan ia jarang sekali berbicara. CERPEN CINTA ROMANTIS TENTANG HUJAN Hujan dengan Cinta Siang itu jam menunjukkan sebentar lagi sudah waktunya pulang. Tetapi aku tetap saja mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guruku. Tugas matematika memang sulit, aku sedikit malu jika aku harus bertanya pada temanku yang pintar. Sehingga aku berusaha sekeras mungkin untuk mengerjakannya. Hingga akhirnya bel pulang telah tiba. Aku langsung pulang tanpa menghiraukan teman-temanku. Sampai di depan sekolah, hujan langsung deras, aku menelfon ayahku, ayahku bilang akan menjemputku setelah hujan reda. Hingga akhirnya ada teman satu kelasku yang menawarkan tumpangan padaku, karena aku sendiri dan teman-teman telah pulang, aku pun terpaksa inut dengannya. Ketika di jalan kami tidak membicarakan apapun. Dan hanya berdiam saja. Namanya Irfan. Kemudian Irfan memecah keheningan di tengah hujan. “Rara … hujannya semakin deras, kalau kita cari tempat berteduh gimana?” tanya Irfan sambil berteriak karena bising nya hujan. “Iya” jawabku singkat. Irfan dengan cepat kilat mencari tempat berteduh, dan akhirnya tibalah kami di depan sebuah toko untuk berteduh. Aku duduk di bangku pojok toko tersebut, Irfan yang memarkir kendaraannya, sembari mengibas-ngibaskan jaketnya menyusul duduk di bangku depanku sambil menatap ku. “Ra, apa aku punya salah padamu?” tanya Irfan “maksudnya Fan?” tanyaku keheranan “aku selalu memperhatikan kamu menghindariku setiap saat. Hingga aku bingung mungkinkah aku memiliki salah padamu?” tanya Irfan kembali “enggak Fan, aku merasa biasa saja, mungkin itu hanya perasaan kamu saja Fan” jawabku agak gugup. “Ra, aku bingung mengapa kebanyakan orang lebih memilih diam dalam cinta dari pada mengungkapkannya” sahut Irfan “Diam dalam cinta, bukan karena ia tidak mau mengungkapkannya, namun ia tidak ingin orang yang ia cintai merasa tidak nyaman dan menjauhinya” jawabku dengan penuh kehati-hatian. “Lalu bagaimana denganmu, apakah kamu bisa menahan perasaanmu untuk orang yang kamu sukai?” pertanyaan Irfan seakan ingin mengetahui sesuatu dariku “tidak Fan, bagiku hanya aku yang tahu perasaanku saja sudah cukup” jawabku sambil menahan emosi air mata. “lalu bagaimana kalau ada orang yang saat ini sedang menahan perasaan padamu” tanyanya yang membuat aku tidak bisa menahan air mataku. Dan benar, hujan pun berhenti. Lalu tiba-tiba aku meneteskan air mataku. Seolah Irfan dan juga Hujan ingin menunggu jawabanku. “Aku diam karena aku tidak mau kau menjauh dariku. Terima kasih berkat kamu, aku bisa mengungkapkan perasaanku padamu.” Jawabku sembari menundukkan kepala ku agar ia tak tahu kalau aku sedang menangis. Baca Juga Puisi Rindu Cerpen cinta diatas bisa dijadikan sebagai penghibur kala sedang lelah dan mencari inspirasi dalam dunia percintaan.
AkuYakin kamu pasti bisa Hidup tanpa aku, fino Please jangan Nangis kalau kamu nangis aku juga ikut nangis, kamu harus senyum demi aku kamu harus senyum,senyum dan senyum ok! Adfin Adel Fino. Adel slalu sayang fino. Bye bye Fino sayang." "ADEL!!!!" iya adel aku selalu tersenyum untuk mu. :') Cerpen Sedih - Surat Terakhir Untukmu

Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Cinta Sedih terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 2544 cerita pendek untuk kategori ini. Untuk mencari cerita pendek Cerpen berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini! Tembok Tentang Janji Cerpen Kiriman Satria Alfauzi Ramadhan Lolos Moderasi Pada 11 June 2023 Pekerjaan yang menyita harapan. Aku pulang dengan lelah sempoyongan menuju rumah tanpa cinta. Rumah yang hampa, hanya cocok untuk tempat beristirahat. Rumah yang hanya dihuni oleh tua bangka ini. Beranda rumah yang dipenuhi oleh perabotan, tak ada kursi untuk » Baca lanjutan ceritanya... Cinta Buta Cerpen Kiriman Frnsiska Lolos Moderasi Pada 4 June 2023 Saat kau menatap seseorang sambil tersenyum, itulah cinta. Saat kau berlali karena malu ada dia, itulah cinta. Saat kau resah karena kau tidak melihatnya, itulah cinta. Saat kau menangis setelah mengetahuinya sudah dimiliki, itulah cinta. Saat kau marah karena » Baca lanjutan ceritanya... My Woman is My Role Model Cerpen Kiriman Frnsiska Lolos Moderasi Pada 4 June 2023 Jujur. Gue masih trauma dengan apa yang terjadi setahun lalu. Saat duniaku masih ada didekatku, namun ku selalu gagal menjaga dan melindunginya. Sungguh ku ingin memutar balikkan waktu. 1 tahun yang lalu…. Gue adalah Vero Allexander. Gue adalah anak » Baca lanjutan ceritanya... Terseret Gelombang Cerpen Kiriman Al Arudi Lolos Moderasi Pada 28 May 2023 Dani berusaha melawan hempasan gelombang laut yang menggulung tubuhnya. Tapi dia tetap tak kuasa berkelahi dengan gulungan ombak yang secara beruntun berdatangan, walaupun dia bisa berenang. Dia mulai kesulitan bernapas, karena air laut sudah mulai memenuhi rongga napas dan » Baca lanjutan ceritanya... Cantiknya Marsya Tak Pernah Sirna Cerpen Kiriman Rico Andreano Fahreza Lolos Moderasi Pada 7 May 2023 Marsya masih menyimpan rasa cinta yang teramat mendalam pada mendiang Rendy, kekasih satu-satunya yang pertama dan terakhir dalam hidupnya. Tak terasa lima tahun sudah setelah mendiang Rendy mengalami kecelakaan pesawat latih saat ujian akhir kelulusan calon pilot, Marsya merasa » Baca lanjutan ceritanya... Sirkus Para Malaikat Maut Part 2 Cerpen Kiriman Bubblerain Lolos Moderasi Pada 1 May 2023 “Gue liat Dania tadi.” Di antara semua teman-teman Ken yang memilih membisu disituasi ini, Lilian menjadi satu satunya yang berani membuka bersuara. namun sayang Ken tak berminat untuk merespons perkataan Lilian dan memilih berlalu dari sana tanpa berkata apa » Baca lanjutan ceritanya... Sirkus Para Malaikat Maut Part 1 Cerpen Kiriman Bubblerain Lolos Moderasi Pada 1 May 2023 “Good evening ladies and gentlemen.” Suara Ken seketika menggelegar dibalik mikrofon merah maroonnya. Menyambut para penonton yang hadir pada malam hari itu. Lampu yang tadinya padam kini dinyalakan. Warna merah, putih dan biru seketika mendominasi seisi tenda sirkus kala » Baca lanjutan ceritanya... Rahwana Kasih Tak Sampai Cerpen Kiriman Rohmat Ihwanul Muhlishin Lolos Moderasi Pada 24 April 2023 Amat banyak kisah-kisah romantis di dunia ini yang tentunya kita tidak asing dengan kisah-kisah tersebut. Tragisnya kisah Romeo dan Juliet, kematian yang mengakhiri kisah Tristan dan Isolde, Layla Majnun yang makamnya berdampingan dengan Qays, walau mereka tak menikah. Dan » Baca lanjutan ceritanya... Sonata Cerpen Kiriman Eblok Lolos Moderasi Pada 24 April 2023 Pagi pada hari itu terasa berbeda, ruang kelas yang biasanya hanya terdengar suara jangkrik dan burung, sekarang sedang penuh dengan kicauan keras dari teman sekelasku. Apakah sesuatu yang besar terjadi? Begitu pikirku dan melanjut kan berjalan ke kursi milikku » Baca lanjutan ceritanya... Lengkara Cerpen Kiriman Secret Someone Lolos Moderasi Pada 17 April 2023 Bisa kalian bayangkan? Apa jadinya jika langit dan bumi bersatu? Pastinya alam raya ini akan hancur dan kiamat pun akan terjadi. Maka dari itu, selama ini mereka terus tabah menjaga jarak yang Tuhan ciptakan di antara mereka. Agar tidak » Baca lanjutan ceritanya... Page 1 of 2551 2 3 4 » Last »

Ifyhanya menatap sedih kakak nya. Setelah selesai,Ify bermaksud untuk duduk dan sarapan bersama "anakanak,,sekarang ibu minta kalian mendiskripsikan tentang mama. Kalian bisa tulis di kertas yg akan ibu bagikan dan nanti dikumpulkan" Awas lo kalau bikin gue nangis lagi. Huhuhu.. #NahLoKerenSihCeritanya. 13 April 2014 04.10 Rakha
Contoh Cerpen Sedih – Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel. Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berisi kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk-beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Ada juga pengertian cerpen yang lainnya yakni sebuah karangan fiktif yang berisi perihal kehidupan seseorang atau pun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja. Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja [gopengertian]. Berikut di bawah ini kami berikan beberapa cerpen singkat dan menarik yang menurut penulis adalah yang terbaik. Cerpen tentang kehidupan yang sedih, serta penuh makna. Cerpen Cinta Sedih Akhir Sebuah Pagi Tubuhku masih tergolek diatas kasur empuk dengan mata terpejam seakan tak ingin mengakhiri sisa-sisa malam yang perlahan habis. Ingatanku dengan segar mem-flash back kejadian menakjubkan di malam ini namun kurasakan dengan pasti sinar matahari telah mengintip, memaksa menerobos masuk melalui celah-celah jendela seakan ingin mengingatkan kalau hari tak lagi malam. Dengkuran halus terdengar dari orang yang rebah di sampingku. Seulas senyum tersungging di bibirku. Masih dengan mata terpejam, kugerakan tangan dan dengan lembut jari-jari halusku mulai menelusuri lekukan wajah di sampingku. Aku mengenal lekukan wajah dan mengenal setiap bagian dari tubuhnya dengan baik dan bahkan sangat baik. Aku mengenali semua yang merupakan bagian dari dirinya seperti aku mengenali diriku. Kurasakan wajahku bersinar terang seterang matahari yang menyapa alam di luar sana. Dengan perasaan hangat dan lembut, ku-rewind rekaman tadi malam yang kusimpan rapat dalam memoriku dan kemudian kuputar lambat-lambat. Di sebuah kamar vila di kawasan Lembang yang sejuk, sebuah tempat yang jauh dari keramaian kota Bandung, sebuah tempat yang cukup nyaman untuk melepas semua lelah dengan segala kepenatan, sebuah tempat yang cukup aman untuk melindungi diri dari peliknya problematika hidup, dan juga sebuah tempat yang mampu membawa beberapa tahun silam kembali dalam genggamanku. Tadi malam, di tempat itu, ketika rembulan dengan malu-malu menampakan diri, ketika gemintang berkelip tajam tanpa terhalang mendung, ketika malam semakin pekat, ketika suara jangkrik dan binatang lainnya bersahutan jauh di luar sana, ketika angin berhembus lirih, ketika tembok dan seluruh isi di kamar itu diam membisu, aku dan dia terhanyut, larut dalam kerinduan yang makin berkarat. Kerinduan akan keindahan yang selama ini selalu kami inginkan, kerinduan akan saat-saat seperti itu, yang ternyata terjadi bahkan setelah bertahun-tahun perpisahan. Tak ada suara, tak ada kata-kata. Kebisuan kami menambah bisunya ruangan itu. Hanya desahan nafas yang memburu, bertarung dengan gelapnya malam yang kian pekat. Seulas senyum tersungging di bibirku. Jari tanganku semakin lincah menelusuri tubuh yang rebah di sampingku. Mataku masih terpejam tanpa ada keinginan untuk membukanya. Sungguh, malam ini begitu berbaik hati kepadaku sehingga aku bisa bermimpi indah. Aku bisa melewati malam ini dengan baik dan lancar, tanpa harus terbebani dengan berbagai perasaan yang selalu menghinggapi setiap malamku merasa jijik dengan bau keringat yang selalu terasa asing meski telah sering kucium bau itu, merasa risih mendengar deru nafas penuh birahi, merasa terganggu jika ada air ludah bercampur dengan air ludahku, juga merasa perih dan tertusuk hatiku hingga aku harus meneteskan air mata. Sungguh, malam ini begitu menakjubkan. Ia mampu mengantarkan sebuah keindahan yang kuinginkan dari beribu malamku yang terenggut. Ia mampu mewujudkan mimpi dan kerinduan yang kian berkarat setiap detiknya. Ia mampu mengubah rasa jijik, risih, terganggu, atau rasa perih hati menjadi sebuah keinginan dan harapan untuk terus bisa merasakan damainya malam ini di malam-malam lainnya. Betapa keinginan itu terus membara, betapa keinginan itu tak pernah padam meski tahun-tahun telah aku lewati dengan berbagai dinamika kehidupan. Sentuhan jari-jari tanganku sepertinya tidak mengusik tidur lelapnya. Ia hanya menggeliat sejenak dan kemudian terlelap lagi. Akupun sama sekali tak berniat membangunkannya. Tiba-tiba bunyi nada polyphonic terdengar menggelitik telinga. Kuraih telpon genggam miliknya, darimana bunyi itu berasal. Dengan segera aku mengetahui dari siapa panggilan tersebut. Pandanganku berpindah-pindah pada telpon genggam dan pada pria yang rebah di sampingku. Haruskah aku membangunkannya? Pikirku ragu. Namun bunyi tersebut tak pernah berhenti dan makin lama semakin kencang. Dengan hati-hati akhirnya ia kubangunkan dan kusodorkan benda itu padanya yang ia sambut dengan enggan. “Pagi…,” sapanya dengan suara serak yang langsung mendapat jawaban dari seberang. “Ya, Papa baru bangun. Seminar kemarin sangat menguras energi sehingga terasa melelahkan,” ujarnya. “Apa? Hp Papa mati? O…ya, tadi malam sengaja dimatikan supaya tidak mengganggu istirahat Papa. Papa terlalu capek hingga tertidur lelap dan tidak tahu lagi apa yang terjadi hingga Mama membangunkanku.” kulihat keningnya berkerut mendengar ocehan dari ujung sana. “Ya…ya, Papa usahakan segera pulang. Mungkin sore atau malam ini akan tiba dirumah. Okay, baik-baik dirumah ya, byebye, mmuach…,” katanya yang dengan segera mengakhiri pembicaraan tersebut dengan meletakkan kembali telpon genggam itu pada tempat semula. Tanpa berkata apa-apa ia menarik selimut yang sedang kupakai dan kemudian membenamkan tubuhnya ke dalam selimut tersebut. “Istrimu?” tanyaku dengan nada cemburu. Ia tidak menjawab. Telunjuknya menempel di bibirku. Jari-jari tangannya menyibakkan lembar-lembar rambut yang menutupi sebagian kening dan mataku. Kemudian dengan erat ia membenamkan wajahku di tubuhnya sehingga dapat kurasakan degup jantungnya. “Aku tak ingin pagi ini berakhir. Aku tak ingin lagi melewati malam-malam tanpamu. Aku ingin… aku ingin selalu merasakan indahnya tadi malam,” ucapku tersendat. Ia membelai rambutku dan dengan lembut berkata. “Kita tak ingin saat indah ini berakhir. Kita tak ingin mengakhiri malam, mengakhiri pagi dan mengakhiri segalanya. Dulu pun kita tak ingin mengakhiri kebersamaan kita meski kemudian semuanya berakhir,” “Berjanjilah..,” ucapku bergetar, “Berjanjilah bahwa akan selalu ada hari lain, malam lain, dan kita akan selalu saling memiliki,” Ia melepaskan pelukannya dan terlentang dengan mata lurus menatap langit-langit kamar. Dijadikannya kedua tangan sebagai bantal. Desah nafas panjang terdengar darinya. “Aku tak menyangka kita akan bertemu lagi setelah bertahun-tahun perpisahan yang menyakitkan itu. Dan di sinilah kita sekarang, di sebuah tempat yang dulu selalu kita idam-idamkan. Apakah aku bermimpi?” desisnya. “Tidak, kau tidak bermimpi, kita tidak sedang bermimpi. Kita sedang berusaha mewujudkan impian dan harapan kita dan aku yakin kita akan bisa melakukannya bersama-sama seperti apa yang kita inginkan dulu,” ujarku penuh semangat. Ia terdiam. “Aku tahu kau terluka. Aku pun begitu. Kita sama-sama terluka. Hanya saja aku tidak bisa mencucurkan dan bersimbah air mata sepertimu…” katanya tercekat, “Aku tak pernah berhenti mencintaimu. Tapi ingatlah, kita masing-masing telah mempunyai keluarga dan tidak bisa meninggalkan mereka,” lanjutnya kemudian. “Kau… kau tidak tahu betapa menderitanya aku melalui malam-malam menjijikan. Mencium bau keringat orang yang tidak aku sukai, memperhatikannya, dan melahirkan anak untuknya. Kenapa aku tidak melahirkan anak untukmu? Kenapa? Semua itu begitu menyakitkan,” kataku disela isak tangis. Ia memejamkan mata. Wajahnya menyeringai kesakitan; bibirnya bergetar. Perlahan dari sudut matanya kulihat butiran bening yang kemudian membasahi bulu-bulu matanya. Aku tertegun. Betapa ia pun merasakan sakit yang sama sepertiku. Begitulah, akhirnya pagi pun berakhir, berlalu dalam kepedihan. Keindahan sekejap di malam itu tak mungkin lagi aku miliki. Dengan tegar namun hampa, kubuka gorden kamar; kubuka jendela. Kubiarkan matahari menerobos langsung menerpa kulitku. Dan sepertinya bukan hanya matahari yang akan menerpaku, tapi akulah yang akan menyongsong dan menantangnya dengan segala ketegaran yang kumiliki. Kutatap hari dengan penuh kehampaan. Kubiarkan rasa di hatiku hancur berkeping-keping hingga aku berharap tak akan ada lagi rasa dalam diriku. Biarlah rasa ini mati; biarlah gulita selalu menyelimuti hidupku karena bagiku bersinar atau tidaknya matahari tak berarti banyak. “Kapan seminarnya berakhir, Ma? Cepat pulang ya, Nia kangen…,” rengek suara dalam telpon genggamku. Aku tertegun. Mataku menatap tajam, membelah matahari yang kian memerah. *** Cerpen Singkat dan Menarik Aku Memang Cantik Perkenalkan, namaku Cantik. Orang tua menamakanku begitu karena mereka menginginkanku menjadi anak yang cantik. Dan mujur, aku memang tumbuh menjadi wanita yang cantik. Aku memang cantik. Semua orang yang mengenalku mengakui hal itu. Wajahku oval dengan hidung mancung dan mata yang indah. Bibirku merah segar meski tanpa pemoles. Kulitku putih halus dan akan nampak kemerah-merahan jika panas matahari menyengat. “Laksana buah ranum yang setiap lelaki ingin memetiknya,” kata Om Naryo, salah satu fansku. Rambutku hitam bergelombang. Tubuhku sintal dengan dada membusung. Badanku akan terlihat gemulai jika aku berjalan. “Bak gitar atau biola yang setip lelaki ingin memainkannya,” ujar Om Doni, fansku yang lain. Aku memang cantik. Semua orang pasti mengakuinya. Jika ada yang tidak setuju dengan pendapat itu, maka orang itu biasanya iri dengan kecantikanku. Para lelaki hidung belang sangat memujaku. Mereka selalu memimpikanku untuk mereka miliki. Mereka selalu mendekati dan berharap dapat menikmati tubuhku, membelai kulit putihku, dan merasakan segarnya bibir merahku. Tetapi, banyak sekali wanita yang membenciku. Mereka tidak suka jika para suami atau ayah mereka mendekatiku. *** Suatu hari di rumah Pak Nata. “Pantas saja beberapa hari ini nggak pulang. Rupanya ngebooking perempuan jalang itu lagi,” teriak bu Ria, istri pak Nata. “Sabar, Bu, sabar. Mana ada aku pergi main perempuan? Aku kan mencari uang untuk kamu. Nih…,” jawab pak Nata tenang. Disodorkannya beberapa lembar uang lima puluh ribuan pada istrinya. Masih dengan cemberut, bu Ria menerima uang itu. “Ya, sudah. Mandi dulu sana. Air hangatnya sudah siap,” suara bu Ria melunak. Ia tak lagi sewot seperti sebelumnya. “Untung tak ketahuan,” batin pak Nata sambil mengusap dada. Diingatnya lagi tadi malam saat ia menyalipkan beberapa lembar ratusan ribu pada belahan dada si Cantik. *** Aku memang cantik. Aku tak bosan mengatakan hal itu karena aku memang cantik. Banyak lelaki bertekuk lutut karena kecantikanku. Tetapi, sebenarnya modalku bukan hanya kecantikan wajah. Ada rahasia-rahasia lain yang kumiliki untuk membuat kaum Adam tak berdaya. Ingin tahu rahasianya? Ssst…. ini antara kita saja. Orang lain tak usah tahu. Pertama, aku selalu bertutur kata halus dan lembut agar meraih simpati semua orang terutama para pria. Malahan, terkadang aku pun mengenakan kerudung gaul dan baju panjang. Bukan untuk menutupi aurat, melainkan untuk menutupi profesiku sebenarnya. Kedua, aku selalu memperlakukan lelaki sesuai dengan yang mereka inginkan. Aku tahu pasti dimana letak kelemahan mereka dan aku pun punya cara agar mereka bisa berpaling dari para istrinya. Dan yang ketiga, Ssst…ini yang paling rahasia, sebenarnya aku menggunakan sedikit pelet, susuk, dan jampi-jampi dari Mbah Dukun kepercayaanku supaya profesiku ini laku keras. *** Di rumah Pak Ryan “Prang…” Suara piring pecah membuka suasana pagi. Wajah pria itu terlihat merah dan membesi. Piring yang barusan di lemparnya pecah berkeping-keping. “Aku tak suka setiap kali kamu menuduhku berbuat serong,” teriaknya. Bu Noni, isterinya, terdiam dengan linangan air mata di pipi. Piring pecah dan sedikit tamparan dari sang suami cukup membuatnya ketakutan setengah mati. “Tapi… aku melihat sendiri kamu pergi dengan perempuan itu,” Ujar bu Noni, di sela isak tangis. “Dengar! Aku pergi dengannya hanya untuk urusan bisnis. Kamu dengar? Hanya untuk urusan bisnis. Tak lebih dari itu. Dasar perempuan tak tahu diuntung!” ujarnya garang. Dibantingnya pintu dan kemudian ia pun pergi. Bayangan si Cantik menari-nari di pelupuk matanya. Ingin sekali hatinya untuk segera memeluk boneka itu. *** Aku memang cantik. Aku tak takut dengan ketuaan yang menggerogoti karena aku telah memakai susuk dari Mbah dukun. Aku pun tak takut dengan kemarahan suamiku jika ia tahu keberadaanku dengan lelaki lain. Malahan, ia sangat mendukung profesiku karena ia tak perlu capek-capek cari uang. Anak-anakku pun, yang juga sama cantiknya sepertiku, mendukung pekerjaanku. Dan pada mereka, yang aku sendiri tak tahu lelaki mana yang menjadi bapak mereka, ku ajarkan bagaimana caranya menekuni bidang ini. Siapa tahu mereka tertarik dengan apa yang kulakukan. Karena mereka pun tahu bahwa profesi ini sangat menjanjikan, hi…hi…hi.. Mungkin ada sebagian yang heran kenapa keluargaku begitu kompak. Jawabannya adalah karena aku selalu menggunakan mantra penakluk dari mbah dukun kesayanganku. Selain itu, mungkin karena nasibku yang selalu mujur bahwa aku memiliki wajah cantik dan juga keluarga yang sangat mendukung. *** Di penghujung malam yang dingin Bu Dina masih bersimpuh pada sajadahnya. Mulutnya komat-kamit dengan kedua angan terangkat. Butiran air mata membasahi kelopak dan bulu-bulu matanya. “Ya Allah. Sadarkanlah suamiku dari apa yang selama ini diperbuatnya. Yang dia lakukan telah lebih dari sekedar menyakiti hamba sebagai istrinya, tetapi juga telah keluar dari jalan-Mu, yaitu selalu berzina dengan perempuan jalang. Kehidupan kami pun menjadi hancur setelah ia sering pergi pada perempuan itu. Hati ini terasa sangat sakit dan hamba yakin bahwa banyak wanita-wanita lain yang merasa sakit karena perselingkuhan suaminya. Karena itu, sadarkanlah mereka, suami hamba dan juga perempuan itu. Jika tidak, maka hamba serahkan semuanya pada-Mu, yang Maha Mengetahui dan Menguasai,” *** Kukatakan sekali lagi, aku memang cantik. Aku tak bosan dan tak akan pernah bosan mengatakan kalimat itu, seperti halnya om Diki yang tak pernah bosan merayuku untuk menjadikanku isteri kesekiannya. Tapi aku tak mau sedikit pun untuk menjadi isteri dari para penggemarku. Yang kuinginkan dari mereka hanyalah uang, tak lebih dari itu. Masih kuingat kata-kata rayuan Om beristeri tujuh beranak sembilan ini. “Kamu begitu hebat. Permainanmu lincah dan menggemaskan. Akan kuberikan semua yang kamu minta jika kamu bersedia menjadi istriku,” ujarnya. Tapi segala rayuan yang ia lontarkan bahwa aku cantik, bahwa aku hebat tak akan mempan bagiku. Aku tak perlu rayuan itu, aku tak butuh kegombalan itu. Aku sudah merasa cukup puas jika berhasil membuat para pria bertekuk lutut, dan para wanita merasa sakit hati dan mengecamku. Ada kepuasan tersendiri jika aku melakukan hal itu. Dan selain itu, tentu karena uang. Jika uang tersedia, maka si cantik dengan segala kehebatannya menjadi milikmu. Tak percaya? *** Contoh Cerpen Sedih Aku Wanita Kuikat kata dalam mata batinku; kuredam rasa dalam sanubariku; kutelan sakit yang merajai; dan harus kukatakan dengan tegar aku adalah wanita. Kurangakaikan kata demi kata, dan setelah sekian lama semua tercipta menjadi sebuah pengungkapan dari alunan kepedihan. Kepedihan yang telah mengeras yang kemudian menjadikan jiwaku membatu. Ingin kubagi duka-lara, pada siapa aku bisa menyandarkan asa. Ingin kuungkapkan kepedihan, dengan siapa aku bisa merasakan kebahagiaan dan cinta. Angan adalah tunas dari sebuah asa; khayal adalah impian dan keinginan. Setelah sekian lama aku hidup dalam lumpur kepedihan, dalam sebuah rumah tangga yang membuat rasaku sebagai wanita terhempaskan maka salahkah bila aku berangan untuk mendapat kebahagiaan yang nyata? Salahkah jika aku berkhayal bahwa aku, wanita, ingin dihargai seutuhnya? Dan salahkah aku jika akibat dari perlakuan mengerikan dari partner hidupku, maka aku lalu memimpikan kasih sayang yang lain? Aku adalah seorang istri; aku adalah manusia. Kebutuhanku sebagai seorang istri lebih dari sekedar permainan di atas ranjang. Aku butuh lebih dari sekedar materi, kedudukan, ataupun gelar bahwa aku adalah istri yang baik dan penurut. Perasaanku adalah sebagai wanita seutuhnya yang ingin perhatian, kasih sayang dan kelembutan. Aku merasa kesepian tatkala suamiku sering membiarkan aku kedinginan bermalam-malam. Aku merasa sakit hati tatkala ia dengan sengaja memasukkan perempuan diantara kami yang kemudian semakin menghempaskan perasaanku sebagai seorang istri, sebagai seorang wanita. Aku bukanlah robot yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhannya, sementara ia mengabaikan kebutuhanku. Aku bukanlah sukarelawan yang harus selalu memperhatikannya dan tak boleh mengharapkan imbalan sedikit pun yang sebenarnya sangat kuinginkan perhatian dan kasih sayangnya. Bahwasanya kehidupan yang selama ini kujalani tidaklah begitu menyenangkan sehingga aku berharap seseorang datang mengeluarkanku dari ketidakpastian yang menjemukan ini. Namun atas dasar apapun, aku, wanita, pada akhirnya tetap harus melalui ketentuan. Aku harus siap setiap kali suamiku membutuhkanku. Aku harus tetap mengurus rumah tangga. Aku harus tetap melakukan semua kewajiban meski suamiku bahkan telah lupa bahwa dia pun harus juga melakukan kewajibannya. Bahkan akupun harus rela menerima cacian tatkala kutemukan kedamaian dan cinta dari pria lain yang mampu menunjukan kasih sayang sesungguhnya. Ia adalah pria yang bersedia mendekapku di kala aku lelah dan sedih. Ia adalah yang menasehatiku di kala aku melakukan kesalahan. Bukanlah ia yang membiarkan aku lelah dan sedih. Bukanlah ia yang bahkan tak tahu betapa cantiknya aku, betapa berharganya aku. Bukanlah ia yang memarahi dan menamparku saat aku melakukan kesalahan. Bukanlah ia yang selalu marah dan beringas saat problema melanda. Kekasih adalah jiwa terindah yang pernah tercipta setiap dekapnya janjikan kedamaian tuturnya adalah untaian cinta dan kelembutan dan semua tentangnya adalah lukisan indah tentang kebahagiaan Dan aku terpasung pada dinding sepi yang mendingin gelap bertaut di setiap relung mengiris dan merambati dinding hati kemudian aku terhempas dalam bimbang dan keputusasaan. Namun berapa banyak pun perempuan yang menjadi mainan atau bahkan menjadi maduku, maka tak boleh sedikitpun bagiku untuk menerima dan memberi bahkan hanya untuk satu cinta yang lain. Semua perasaan itu harus kuredam karena terbentur oleh norma yang mengikat. Aku tak butuh orang membenarkan perkataanku. Aku tak butuh justifikasi atas apapun atas apa yang kulakukan. Aku hanya ingin hidup damai dan bahagia bersama orang yang kucintai, bersama orang yang rela menghabiskan sisa hidupnya bersamaku. Dan andai saja tak ada norma apapun yang mengikat, andai saja aku hidup di negri dongeng, negeri angan dan khayal, maka dengan mudahnya aku akan memilih jalanku untuk hidup bersama kekasih dalam kebahagiaan. Dan aku selalu menunggu tibanya kebahagiaan. Mungkinkah ?? *** Cerpen Atas Nama Cinta, Atas Nama Kesetiaan ATAS nama Cinta, atas nama kesetiaan dan kasih sayang. Demi tuhan, semua itu telah membelengguku begitu erat. Tanah basah itu perlahan mengering. Rumput dan pucuk-pucuk hijau menguning. Pohon-pohon meranggas dan alam mengerang setiap kali perputaran musim berganti. Namun aku tak bergeming, tetap mematung dalam belenggu cinta dan kesetiaan. Tanah basah lagi, tanah kering lagi. Rumput hijau lagi, rumput menguning lagi. Alam meradang. Perputaran waktu telah mencekik leher dan menyeretnya kedalam lingkaran ketuaan. Kulitnya semakin mengerut dan wajahnya kusam. Rumput dan pucuk-pucuk telah berganti beberapa generasi. Beberapa pinangan datang, namun semua berujung penolakan. Dan pinangan pun pulang sia-sia, namun aku merasa tegar. Dengan senyum kemenangan kukatakan Atas nama cinta, atas nama kesetiaan. Atas nama cinta dan kesetiaan. Aku terbelenggu, tanganku terikat, dan kakiku terpasung dalam kesetiaan. Badanku semakin membesar dan tambun. Orok dalam rahimku menendang dan menerjang-nerjang. Sesaat dia menggeliat, kemudian diam. Aku menarik nafas lega. Aku teringat pada malam-malam terkutuk yang menyeretku pada kenistaan ini. Udara dingi, alam senyap, pekat memukat malam. “Rebahlah disampingku, Dik. Aku akan menitipkan cinta ini padamu,” ujarnya saat itu. “Tapi… apakah yang aku kita lakukan ini benar?” tanyaku ragu. “Tentu saja. Kita saling mencintai. Lantas apa lagi?” ujarnya menenangkanku. Aku membenarkan perkataannya. Aku tak berkutik. Dan aku tak menolak saat tangannya melucuti kain yang kupakai satu persatu dan kemudian tubuh kekarnya menindihku. Semua itu, setiap gerakan tubuhnya dan juga penerimaanku, kujabarkan sebagai arti cintaku dan cintanya. Aku diam, atas nama cinta, atas nama kesetiaan. Malam yang indah itu berlalu. Kemudian kutemui malam-malam indah lainnya. Seperti sebelumnya, gulitanya alam pun terlewati dengan penuh gairah. Beberapa adegan percintaan dan kisah romantis tercipta dan terukir menjadi sekelumit sejarah dalam kehidupanku. Dan setiap suatu malam berujung, aku memulai lagi dengan malam yang baru, dengan adegan cinta yang baru, namun dengan gelora yang tetap membara. Lagi. lagi, dan lagi. Aku tak perduli pada malam yang mengingatkanku. Aku tak malu pada dinding yang menunduk sendu, pada tanah malam yang basah, pada udara yang meneteskan embun-embun pagi. Aku tak perduli, aku tak merasa malu. Atas nama cinta, atas nama kesetiaan. Dan bahkan, saat mereka mengingatkanku, dengan lantang aku berteriak. “Persetan dengan petuah dan nasihat kalian. Matilah. Aku berada pada jalanku,” ucapku penuh kemarahan. Semua atas nama cinta, atas nama kesetiaan. “Tunggulah aku, Dik. Aku akan kembali suatu saat. Telah kusemaikan benih di rahimmu, pertanda aku akan kembali. Karena itu, setialah padaku, dan waktu akan menguji kesetiaanmu,” Dengan lugu, aku pun mengangguk. Sompret! Kenapa aku bisa sebego itu? Demi Tuhan. Cinta itu telah mengekangku. Kesetiaan telah membelengguku. Dan kenistaan mengiringiku. Kecaman datang bertubi-tubi. Mulut-mulut nyinyir menusukku. Sinar mata penuh jijik menamparku berulang-ulang. Aku tertunduk. Rasa malu menggelayut. Perih mengiris-iris. “Hhhh…” Desah penuh kebingungan keluar dari mulutku. Dadaku tersa sesak dan berat. Orok semakin gencar menendang-nendang perutku. Aku meringis. Atas nama cinta, atas nama kesetiaan. Shit! Demi malam yang kutaburi dengan kenistaan. Demi perbuatan terkutuk yang kulakukan. Demi cinta dan kesetiaan yang begitu keagungkan. Lihatlah aku terduduk lesu, terpuruk dalam belenggu cinta dan kesetiaan. Namun, kenapa cinta itu tak memperdulikanku sama sekali? Kenapa ia tak menoleh pada apa yang kusebut dengan pengorbanan? Pengorbanan yang membelengguku dalam kata kesetiaan, hingga aku tak boleh berpaling; pengorbanan yang menggantungku pada kenistaan seumur hidup; pengorbanan yang membuat kecaman dan mulut nyinyir itu mencabikku. Apakah cinta dan kesetiaan itu adalah ayat-ayat yang harus selalu kuagungkan? Keparat! Tanah basah lagi, tanah kering lagi. Aku masih tertunduk, merenda penyesalan. Kabar darinya tak kunjung datang, cinta pun tak menyapa. Hanya aku yang terkubur dalam kubangan kehinaan dan keputusasaan. Aku menggigil kedinginan. Aku berteriak kepanasan. Tak ada yang peduli. Tidak juga dengan dirinya. Nadiku semakin melemah. Namun orok itu semakin menendang keras, pertanda bahwa ia semakin kuat, dan tak lama lagi lahir. Atas nama cinta, atas nama kesetiaan. Ah… *** Cerpen Singkat Dara di Batas Usia Dara berkulit gelap itu termenung dengan tangan kiri tertopang ke dagu. Mata lelahnya menerobos pekatnya malam dari balik gorden yang sedikit tersingkap. Desah kegundahan tak henti keluar dari mulutnya. Sesekali disekanya air mata yang menitik melintasi pipi yang memang tak mulus. Tak mulus memang. Namun pipi tersebut masih bisa merasakan kulit punggung tangannya yang kini mulai mengendur seiring dengan kerut penuaan yang menghiasi bagian wajah. Malam semakin larut. Semilir angin hinggap di pucuk-pucuk yang kemudian bergoyang pelan. Dingin udara malam terasa menusuk hingga ke tulang. Sang dara meringis. Ada segaris rasa sakit mengiris seiring hembusan angin. Ada setangkup haru mengoyak kala udara malam mencengkram. Ringkih. Pilu. Dalam nafas yang terhela setiap waktunya, ada doa yang selalu terpanjat, sebagaimana doanya saat itu, akan datangnya seorang pendamping hidup. Seperti menjadi rutinitas, jika alam mulai gelap, ia akan mengintip malam melalui celah gorden yang terbuka, menembus kepekatan diantara gigilnya alam. Selalu ia berharap, ada rahasia alam yang terkuak di gelap malam, yang dapat memberinya jawaban tentang teka-teki atas penantiannya tersebut. Dan diantara gelapnya semesta, langit raya dan gemintangnya adalah hal yang paling ia rindukan. Ada banyak kerlipan bintang disana. Sebersit harap kerap terlintas satu dari ribuan kerlip cahaya tersebut akan jatuh melesat dengan pijaran cahayanya, yang kemudian muncul di hadapannya sebagai seorang pangeran yang datang dikhususkan untuknya. Datang sebagai seorang yang kemudian akan menemani dan menjadi pengisi kekosongan hatinya, menjadi penenang jiwanya yang gundah. Namun sayang, bintang jatuh dan pangeran hanyalah dongeng belaka, hanya cerita khayal semata. Tak ada bintang jatuh, tak ada pangeran, dan tak ada pula pendamping baginya. Hingga kini, hingga batas usia bagi lazimnya perempuan dewasa untuk berumah tangga, belum juga ia mendapat belahan jiwa. Empat puluh lima tahun. Ya, di usianya tersebut belum juga Tuhan memberkahinya jodoh. Cukuplah usia setua itu bagi seorang perempuan untuk mempunyai suami dan menimang dua atau tiga orang anak. Sebagaimana kawan-kawannya, kerabatnya, dan bahkan dua adik perempuannya yang sudah menikah melangkahinya. Dan tadi siang, tepat di tengah hari yang menyengat, adik bungsunya dengan ragu-ragu memberitahu dan meminta izin untuk melangkahinya pula. Sejenak ia terdiam, menatap sang adik yang menunggu dengan kepala tertunduk. Akhirnya ia mengangguk juga. Sang adik bersuka ria yang kemudian memeluknya penuh dengan kegembiraan. Air mata merembes, membasahi kelopak dan sudut-sudut matanya. Sang adik melepaskan pelukan, mundur perlahan, dan menatapnya dengan haru biru. Kata maaf terlontar dari mulut sang adik. Namun kemudian ia berujar. “Tak perlu meminta maaf. Tangis ini adalah tangis bahagia untukmu, bukan tangis kesedihan,” Ucapnya. Namun percayalah! Hatinya saat itu meleleh, seperti melelehnya es krim di tangan keponakannya yang terbakar matahari siang tadi. Sungguh pilu hidup tanpa seorang pendamping. Tak ada tempat untuk mengadu, tak ada penghibur di kala sendu. Dan seperti kebiasaan wanita tanpa pendamping, ia pun sibuk digunjing, menjadi buah bibir orang sekeliling. Dilempar ke sana kemari tak ada henti-hentinya. Dirinya seolah menjadi cerita menarik yang seperti tak akan pernah usai. Cerita tentang perempuan yang akan tetap menjadi perawan karena tak menikah. Dulu sewaktu umurnya masih belia dan pipinya masih ranum, beberapa pria ingin mempersuntingnya. Mereka datang dengan berbagai macam janji dan buah tangan. Ada yang datang dengan uang dan perhiasan. Ada yang datang dengan gelar dan kedudukan. Pun ada yang datang dengan sebongkah cinta yang konon katanya bongkahan tersebut bisa berkuasa atas segalanya. Janjipun terburai dari mulut mereka. Ada yang menjanjikan gunung mas. Ada yang menjanjikan takhta dan kejayaan. Dan pula ada yang menjanjikan lautan cinta dengan romantisme buta di dalamnya. Namun tak satupun dari mereka mampu menggoyangkan apalagi meruntuhkan hatinya. Ia memandang mereka dengan mata terpicing. Sebuah keyakinan dipegangnya kuat bahwa ini zaman modern di mana seorang wanita akan mampu hidup sendiri setidaknya sampai semua mimpi dan angannya terkejar. Semua pinanganpun terpental, tak sanggup menembus dinding baja yang melingkupi hatinya. Dan sang dara terus berlari mengejar puncak kehidupan yang sebenarnya tak lebih dari sebuah fatamorgana. Ia meninggalkan semua di bawahnya dan tersenyum penuh kemenangan saat mencapai puncak mimpi. Detik bergulir, masa berselang. Beberapa letusan pesta kembang api di pergantian tahun telah berulang-ulang berlalu melewatinya. Lambat laun kulitnya mulai mengendur dan penglihatannya merabun. Saat ia sadar, ia mendapati tak seorangpun di sekelilingnya. Kawan-kawan dan kerabat telah menjauh dan sibuk dengan urusan keluarga masing-masing. Pria pun sepertinya tak ada lagi yang tertarik padanya. Tak ada apapun dan seorang pun ia miliki kecuali sepi yang menikam. Seperti sepinya ubun-ubun malam yang kini selalu ia lalui dalam sesal dan penantian. *** Cerpen Romantis Sedih Dari Balik Tirai Di seberang sebuah hotel, saat matahari tertutup awan. Wanita itu bersimpuh pada jalanan yang becek. Tangannya mempermainkan sisa-sia hujan tadi malam. Rambut kusutnya beriap diterpa angin pagi hingga tampak jelaslah wajah rupawannya. Sebuah longdress kumal membalut tubuh sintalnya yang kotor. Namun sobekan di beberapa bagian membuat kulit putihnya jelas terlihat. Ia nampak tertegun tatkala seorang pejalan kaki melemparkan kepingan uang receh padanya. Ditatapnya orang tersebut dengan bibir komat-kamit layaknya sedang melafalkan do’a atau mantra. Mungkin ia mengucapkan terima kasih atau mungkin juga berusaha menyapa dan mengajak berbincang-bincang pada pejalan kaki tersebut, karena di hari sepagi itu belum ada seorang pun yang bisa ia ajak bicara kecuali tetasan-tetesan air hujan yang masih menggenang. Bahkan mataharipun seakan enggan untuk sedikit beramah-tamah dan menghangatkan alam. Ia tetap bersembunyi dibalik awan hitam yang sejak semalam menggayuti. “Bukan, bukan,” bisiknya sambil menatap pejalan kaki tersebut. Ia pun segera menundukkan wajah sambil terus mempermainkan genangan air dengan jari-jari tangannya. Sebuah mobil mewah berhenti di halaman parkir hotel tersebut, dan tampaklah seorang pria dan wanita berjalan menuju pintu hotel. Ia mengangkat wajah dan memandang kedua insan tersebut. Namun kemudian ia menggelengkan kepala dengan dahi mengkerut. “Bukan, bukan,” gumamnya. Wajahnya kembali menunduk. Hari beranjak siang. Hotel mulai ramai oleh para pengunjung dan jalan dipenuhi oleh kendaraan dan para pejalan kaki. Ia segera menegakkan wajah dan matanya meneliti satu persatu dari setiap orang yang dilihatnya. “Ah, bukan. Tak ada satupun. Tak ada..,” ucapnya lesu. Wajahnya menampakkan kekecewaan namun matanya tetap meneliti. Ia sama sekali tak mempedulikan kepingan-kepingan uang receh yang berhamburan di hadapannya, yang dilemparkan oleh para pejalan kaki Matahari semakin meninggi dan membakar kulit. Awan hitam musnah seketika. Kesibukan kota siang itu mulai terlihat seperti biasanya. Kendaraan berlalu lalang menebar asap yang menyesakkan. Deru bis kota bersahutan dengan teriakan pengamen yang menyuguhkan tembang-tembang. Para pedagang kaki lima dan kedai-kedai makanan di penuhi pembeli. Harum makanan menggelitik hidung, membuat perut keroncongan di siang hari bolong begitu. Namun wanita tersebut seperti tak terganggu oleh suasana yang ada. Kedua matanya tetap memandangi dan meneliti para tamu hotel dan setiap orang yang lewat di hadapannya, namun berkali-kali pula ia menggelengkan kepala. Bibirnya terus berkomat-kamit dan sesekali tangannya menggaruk tubuh yang dihinggapi lalat dan nyamuk. Ketika matahari telah bergulir ke sebelah barat, wanita itu tetap dalam penantian. Raut mukanya terlihat resah. Desisan sesekali terdengar dari mulutnya yang kadang diselingi oleh cipratan ludah. Hingga warna jingga membayangi langit dan kemudian matahari perlahan mulai tenggelam, kedua matanya masih tetap meneliti dan mencari-cari. Ia tak beranjak dari tempat itu kecuali saat mengais sisa makanan dari tong sampah. “Dia… mana dia? Mengapa tak datang juga? Kemanakah dia?” Bibir keringnya bergumam. Tangannya mengusap wajah pucatnnya. Matanya dengan nanar memandang orang-orang yang masih tersisa di penghujung hari. Lesu, lelah, putus asa…. Akhirnya dengan lemas ia merebahkan tubuh dan dengan segera matanya terpejam. Rambut kusamnya menutupi wajah dan bagian dada yang sedikit terbuka. Sisa-sisa makanan yang tadi ia dapat dari tong sampah berceceran di sampingnya. Namun ia tak peduli. Ia tertidur dalam rasa lelah dan penat, beralaskan bumi, beratapkan langit, dan berselimutkan udara malam gemintang berkelip, mengucapkan selamat malam padanya. *** Di malam itu, di sebuah kamar hotel yang temaram, dua jiwa berpadu rindu, dua raga bertaut dalam cumbu. Seperti malam-malam sebelumnya, malam itu pun mereka lewati dengan penuh gairah. Beberapa adegan percintaan dan beberapa kisah romantis tercipta dalam beberapa malam di kamar itu, dan terukir menjadi sekelumit sejarah dalam kehidupan mereka. Dan setiap suatu malam berujung, mereka mulai lagi malam yang baru, dengan kisah cinta yang baru, namun dengan gelora yang tetap membara. Seperti halnya malam ini, keduanya terbuai keindahan yang tak berujung. “Roy..,” terdengar bisikan seorang wanita. “Hmmm..?” gumam sang peria. “Apakah yang kita lakukan ini benar?” Tanya wanita tersebut lirih. “Tentu saja. Kita saling mencintai. Lantas apa lagi?” jawab si peria. “Tapi, benarkan kau akan bertanggung jawab dan menikahiku?” bisik wanita tersebut. “Menikahimu? Tentu saja. Tapi sementara, kita nikmati saja yang ada. Kau mencintaiku, aku mencintaimu, itu sudah cukup bagi kita,” “Tapi… aku ingin secepatnya. Aku ingin kau segera menikahiku,” suara wanita itu terdengar resah. “Kenapa?” “Karena… karena aku telah berbadan dua. Benih yang telah kau semaikan di rahimku ini telah tumbuh,” “Apa?” Tanya pria itu dengan nada terkejut. “Ya, aku hamil dan aku sangat bahagia. Bukankah kau pun begitu? Bukankah kau pun bahagia?” di balik temaramnya lampu, sekilas terlihat wajah riang wanita tersebut. Pria itu diam. Pikirannya berkecamuk. Wajahnya berubah pucat dan jantungnya berdegup kencang. Keringat dingin perlahan membasahi dahi. “Kenapa diam? Bukankah kau pun bahagia?” ulang wanita tersebut sambil memeluknya erat. “Ya… ya, aku bahagia.” ucap peria tersebut dengan suara bergetar. Wanita itu tersenyum senang. Namun ia tak menangkap getaran pada suara kekasihnya. *** Roy memarkir mobilnya di tempat biasa, di depan sebuah hotel di mana ia sering menghabiskan waktu. Tempat di mana ia menikmati dan menjalani hidup sebagaimana adanya tanpa banyak terbebani. Ia menikmati hidupnya sebagaimana ia menikmati berbagai tubuh indah yang berhasil masuk dalam pelukannya. Saat itu, dari seberang sana, sepasang mata tampak memperhatikannya. Mata itu terbeliak dengan wajah tegang. Kemudian sesaat menyipit dengan kening berkerut. Namun lagi, mata itu terbeliak. Hal itu terjadi berulang-ulang. Mimik wajahnya pun berubah-ubah mengiringi gerakan mata. Roy membuka pintu mobil dan tangannya menyambut tangan kekasihnya. Sebuah senyum yang memikat dilemparkan Roy saat membuka pintu mobil. Dengan sedikit membungkuk dan seulas kecupan di tangan sang kekasih, Roy mempersilahkan kekasihnya turun. Sepasang mata itu kembali terbeliak. Digosoknya mata itu dengan tangannya untuk meyakinkan apa yang sedang dilihatnya. Tiba-tiba ia berdiri. Dengan tertatih-tatih, ia berjalan meyeberangi jalanan yang ramai menuju halaman parkir hotel. Bibirnya meringis kesakitan tatkala ia rasakan perut buncitnya bergerak. “Roy…Roy,” bibir keringnya berteriak. Roy, yang sedang menggandeng kekasihnya dengan penuh cinta, menghentikan langkah dan menoleh seketika. Dilihatnya seorang wanita dengan langkah tertatih-tatih menghampirinya. Pakaiannya kumal dan tubuhnya menebar bau busuk. Kedua tangan wanita itu memegangi perut buncitnya. “Siapa dia?” Tanya gadis di samping Roy sambil menutupi hidung dengan tangannya. “Tau! Orang gila kayaknya,” jawab Roy. “Tapi, kenapa dia tahu namamu?” gadis itu bertanya lagi. Roy menggedikan bahu dan segera berbalik arah. Namun sebuah tangan meraihnya. “Roy, aku Lina. Aku menunggumu lama sekali. Bayi kita akan segera lahir,”ujar wanita itu dengan wajah memelas. “Aku tak mengenalimu, dasar orang gila! Pergi sana, badanmu bau busuk,” Roy menepis tangan itu dengan jijik. “Satpam, tolong singkirkan orang gila ini. Mengganggu saja,”teriaknya pada satpam. “Hush… pergi sana. Dasar orang gila,” usir satpam sambil memamerkan pentungannya. Wanita itu pergi dengan tubuh terseok-seok. *** Wanita itu menyandarkan tubuh pada sebuah pohon besar. Wajahnya kusam dan kotor dengan bibir kering pecah-pecah. Sang bayu mempermainkan rambut panjangnya yang kusut dan sesekali membuat longdress kumalnya tersingkap. Kaki yang telanjang terlihat kotor dan pecah-pecah. Kulitnnya nampak diselimuti debu dan daki yang bertumpuk yang semuanya itu menebar bau tidak sedap. Bibirnya komat-kamit dan sesekali kepalanya menggeleng. Tangannya menunjuk-nunjuk dan kadang membentak setiap orang yang lewat di depannya. Derai tawa kerap keluar dari mulutnnya yang dipenuhi busa ludah. Langit gelap, kilat menyambar, halilintar menggelegar. Tak terelakkan, air hujan mengucur dengan derasnnya, membasahi setiap benda yang berada di bawahnya. Wanita itu berdiri tegak dengan wajah menantang langit. Kedua tangannya terentang keatas. Rambut panjangnya beriap mengikuti arah sang bayu. Derai tawa, yang sebenarnnya mirip lengkingan, keluar dari bibir mengiringi gemuruhnya air hujan. Di seberang sana, dari balik tirai pada sebuah kamar hotel yang hangat, sepasang mata memperhatikannya. “Tunggulah, seseorang akan segera menyusulmu dan kau tidak akan sendirian lagi,” gumamnya sambil menoleh pada tubuh indah di atas ranjang yang sedang tertidur lelap. Kemudian ia tersenyum aneh, senyum penuh misteri. *** Itulah beberapa cerpen singkat dan menarik yang dapat kami berikan. Dari contoh cerpen di atas, kita dapat mengambil pelajaran hidup sehingga tidak gegabah dalam mengambil keputusan yang hanya mengikuti hawa nafsu sesaat. Semoga bermanfaat.
Dibawah ini adalah 45 buku yang bisa ngebantu kamu "menaikkan" citra di depan cewek. Nggak berarti kamu harus baca semuanya. Baca salah satu aja juga gapapa. (Syukur-syukur cewek yang kamu suka memang cinta buku. Membaca salah satu buku di bawah ini bakal bikin dia seenggaknya penasaran sama kamu.)
Cerpen Sedih Bikin Nangis Tentang Keluarga from Judul Cerpen Sedih Bikin Nangis Tentang Cinta Paragraf Pertama Cinta adalah hal yang paling berharga dalam hidup, dan jika kamu tidak berhati-hati dalam menjalankannya, kamu bisa saja mendapatkan luka yang sulit sembuh. Saat kamu merasakan luka ini, kamu akan menyadari bahwa kamu telah melakukan kesalahan dan kamu tidak bisa mengembalikannya. Cerpen sedih tentang cinta akan membantu kamu lebih mengerti tentang cinta, dan juga memberi kamu pelajaran yang berguna untuk masa depan. Paragraf Kedua Kamu dapat menemukan berbagai cerita sedih tentang cinta yang akan membuatmu nangis. Mereka menceritakan kisah tentang bagaimana cinta bisa membuat seseorang merasa sangat tersiksa. Cerita-cerita ini dapat memberi kamu pandangan yang lebih jelas tentang cinta dan risiko yang terkait dengan cinta. Berbagai contoh cerita sedih tentang cinta dapat membantu kamu menyadari pentingnya menjaga hatimu dan berhati-hati dalam berpasangan. Paragraf Ketiga Cerpen sedih tentang cinta juga dapat membantu kamu menyadari bagaimana cinta dapat berubah menjadi sesuatu yang kacau. Cerita tentang bagaimana cinta bisa berubah menjadi sesuatu yang membuat seseorang tersiksa dan berjuang untuk menemukan kebahagiaan. Cerita ini dapat menginspirasi kamu untuk belajar untuk bersabar dan menunggu saat yang tepat untuk mencintai orang yang tepat. Sub Judul 1. Cerpen Sedih Tentang Cinta yang Tersakiti 1. Cerpen Sedih Tentang Cinta yang Tersakiti2. Cerpen Sedih Tentang Risiko yang Terkait dengan Cinta3. Cerpen Sedih Tentang Bagaimana Cinta Berubah4. Cerpen Sedih Tentang Bagaimana Cinta Membuat Seseorang Tersiksa5. Cerpen Sedih Tentang Belajar Untuk Bersabar dan Menunggu Saat yang Tepat 2. Cerpen Sedih Tentang Risiko yang Terkait dengan Cinta 3. Cerpen Sedih Tentang Bagaimana Cinta Berubah 4. Cerpen Sedih Tentang Bagaimana Cinta Membuat Seseorang Tersiksa 5. Cerpen Sedih Tentang Belajar Untuk Bersabar dan Menunggu Saat yang Tepat Penjelasan Sub Judul 1 1. Cerpen Sedih Tentang Cinta yang Tersakiti Kisah sedih tentang cinta yang tersakiti adalah kisah tentang bagaimana cinta bisa menyebabkan seseorang untuk merasa tersiksa. Ini adalah kisah tentang bagaimana orang yang mencintai orang yang salah dan mengalami luka yang tidak bisa disembuhkan. Kisah ini bisa menginspirasi orang untuk mencari cinta yang benar-benar tulus dan menghindari cinta yang salah. Penjelasan Sub Judul 2 2. Cerpen Sedih Tentang Risiko yang Terkait dengan Cinta Kisah sedih tentang risiko yang terkait dengan cinta akan mengingatkan Anda bahwa cinta dapat menyebabkan banyak masalah di kehidupan seseorang. Ini adalah kisah tentang bagaimana cinta bisa menyebabkan kekecewaan, luka, dan juga penderitaan. Kisah ini akan memberi Anda pelajaran tentang bagaimana berhati-hati dan bijaksana dalam menjalankan cinta. Penjelasan Sub Judul 3 3. Cerpen Sedih Tentang Bagaimana Cinta Berubah Kisah sedih tentang bagaimana cinta dapat berubah akan menunjukkan bahwa cinta tidak selalu berjalan sesuai harapan. Ini adalah kisah tentang bagaimana cinta yang awalnya damai bisa berubah menjadi sesuatu yang menyakitkan. Kisah ini bisa menginspirasi orang untuk menyadari bahwa cinta tidak selalu sama dan bahwa cinta bisa berubah dari waktu ke waktu. Penjelasan Sub Judul 4 4. Cerpen Sedih Tentang Bagaimana Cinta Membuat Seseorang Tersiksa Kisah sedih tentang bagaimana cinta bisa membuat seseorang tersiksa akan menunjukkan bahwa cinta bisa menyebabkan banyak penderitaan. Ini adalah kisah tentang bagaimana cinta bisa menyebabkan seseorang merasa sangat tersiksa dan bahkan menyebabkan seseorang mencoba untuk lari dari cinta. Kisah ini bisa menginspirasi orang untuk menyadari bahwa cinta tidak selalu menyenangkan dan bahwa cinta dapat menyebabkan penderitaan. Penjelasan Sub Judul 5 5. Cerpen Sedih Tentang Belajar Untuk Bersabar dan Menunggu Saat yang Tepat Kisah sedih tentang belajar untuk bersabar dan menunggu saat yang tepat akan menunjukkan bahwa menggunakan waktu untuk mencari cinta yang tepat adalah cara yang terbaik untuk memulai hubungan. Ini adalah kisah tentang bagaimana menunggu saat yang tepat akan membantu seseorang untuk menemukan cinta yang tepat. Kisah ini akan menginspirasi orang untuk belajar untuk bersabar dan menunggu saat yang tepat untuk menemukan cinta yang tepat. Kesimpulan Kesimpulannya, cerpen sedih tentang cinta akan membantu kamu untuk lebih mengerti tentang cinta, dan juga memberi kamu pelajaran yang berguna untuk masa depan. Ini adalah kisah tentang bagaimana cinta bisa menyebabkan banyak masalah dan juga penderitaan. Kisah ini juga menunjukkan tentang bagaimana menggunakan waktu untuk mencari cinta yang tepat adalah cara yang terbaik untuk memulai hubungan. Semua kisah ini akan memberi kamu pandangan yang lebih jelas tentang cinta dan bagaimana menjalankannya dengan bijak.
Nangisbaca cerpennya,,,:( membaca cerpen ini, mengingatkan saya pada takdir pahit 5 tahun yang lalu. Memang berat, kehilangan sosok ibu yang sangat berarti dalam hidup kita. Kerinduan yang takan pernah ada ujungnya & takkan terbalas, kekosongan hati yang takan pernah terisi lagi , kini hanya tersisa kesendirian dalam tangisan yang masih sangat JAKARTA, - Contoh cerpen sedih singkat ini bisa menjadi acuan kamu dalam memahami dan membuat karya tulis cerita pendek. Baca Juga Cerpen merupakan karya sastra prosa yang bersifat fiksi, bukan dari kejadian nyata. Umumnya cerpen menceritakan suatu kejadian yang dibuat secara singkat. Jumlah kata dalam cerpen tidak lebih dari 10 ribu kata. Berikut merangkum dari berbagai sumber, Rabu 28/9/2022 terkait contoh cerpen sedih singkat. Contoh Cerpen Sedih Singkat 1. Aku adalah Wanita Baca Juga Kuikat kata dalam mata batinku; kuredam rasa dalam sanubariku; kutelan sakit yang merajai; dan harus kukatakan dengan tegar aku adalah wanita. Kurangakaikan kata demi kata, dan setelah sekian lama semua tercipta menjadi sebuah pengungkapan dari alunan kepedihan. Kepedihan yang telah mengeras yang kemudian menjadikan jiwaku membatu. Ingin kubagi duka-lara, pada siapa aku bisa menyandarkan asa. Ingin kuungkapkan kepedihan, dengan siapa aku bisa merasakan kebahagiaan dan cinta. Angan adalah tunas dari sebuah asa; khayal adalah impian dan keinginan. Setelah sekian lama aku hidup dalam lumpur kepedihan, dalam sebuah rumah tangga yang membuat rasaku sebagai wanita terhempaskan maka salahkah bila aku berangan untuk mendapat kebahagiaan yang nyata? Salahkah jika aku berkhayal bahwa aku, wanita, ingin dihargai seutuhnya? Dan salahkah aku jika akibat dari perlakuan mengerikan dari partner hidupku, maka aku lalu memimpikan kasih sayang yang lain? Aku adalah seorang istri; aku adalah manusia. Kebutuhanku sebagai seorang istri lebih dari sekedar permainan di atas ranjang. Aku butuh lebih dari sekedar materi, kedudukan, ataupun gelar bahwa aku adalah istri yang baik dan penurut. Perasaanku adalah sebagai wanita seutuhnya yang ingin perhatian, kasih sayang dan kelembutan. Aku merasa kesepian tatkala suamiku sering membiarkan aku kedinginan bermalam-malam. Aku merasa sakit hati tatkala ia dengan sengaja memasukkan perempuan diantara kami yang kemudian semakin menghempaskan perasaanku sebagai seorang istri, sebagai seorang wanita. Aku bukanlah robot yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhannya, sementara ia mengabaikan kebutuhanku. Aku bukanlah sukarelawan yang harus selalu memperhatikannya dan tak boleh mengharapkan imbalan sedikitpun yang sebenarnya sangat kuinginkan perhatian dan kasih sayangnya Bahwasanya kehidupan yang selama ini kujalani tidaklah begitu menyenangkan sehingga aku berharap seseorang datang mengeluarkanku dari ketidakpastian yang menjemukan ini. Namun atas dasar apapun, aku, wanita, pada akhirnya tetap harus melalui ketentuan. Aku harus siap setiap kali suamiku membutuhkanku. Aku harus tetap mengurus rumah tangga. Aku harus tetap melakukan semua kewajiban meski suamiku bahkan telah lupa bahwa dia pun harus juga melakukan kewajibannya. Bahkan akupun harus rela menerima cacian tatkala kutemukan kedamaian dan cinta dari pria lain yang mampu menunjukan kasih sayang sesungguhnya. Ia adalah pria yang bersedia mendekapku di kala aku lelah dan sedih. Ia adalah yang menasehatiku di kala aku melakukan kesalahan. Bukanlah ia yang membiarkan aku lelah dan sedih. Bukanlah ia yang bahkan tak tahu betapa cantiknya aku, betapa berharganya aku. Bukanlah ia yang memarahi dan menamparku saat aku melakukan kesalahan. Bukanlah ia yang selalu marah dan beringas saat problema melanda. Kekasih adalah jiwa terindah yang pernah tercipta setiap dekapnya janjikan kedamaian tuturnya adalah untaian cinta dan kelembutan dan semua tentangnya adalah lukisan indah tentang kebahagiaan Dan aku terpasung pada dinding sepi yang mendingin gelap bertaut di setiap relung mengiris dan merambati dinding hati kemudian aku terhempas dalam bimbang dan keputusasaan. Namun berapa banyak pun perempuan yang menjadi mainan atau bahkan menjadi maduku, maka tak boleh sedikitpun bagiku untuk menerima dan memberi bahkan hanya untuk satu cinta yang lain. Semua perasaan itu harus ku redam karena terbentur oleh norma yang mengikat. Aku tak butuh orang membenarkan perkataanku. Aku tak butuh justifikasi atas apapun atas apa yang kulakukan. Aku hanya ingin hidup damai dan bahagia bersama orang yang kucintai, bersama orang yang rela menghabiskan sisa hidupnya bersamaku. Dan andai saja tak ada norma apapun yang mengikat, andai saja aku hidup di negeri dongeng, negeri angan dan khayal, maka dengan mudahnya aku akan memilih jalanku untuk hidup bersama kekasih dalam kebahagiaan. Dan aku selalu menunggu tibanya kebahagiaan. Mungkinkah?? Follow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini. Setelah10 menit tiba siswa-siswipun memasuki kelasnya kembali. Pelajaran terus dimulai hingga akhirnya jam 13:00 pun tiba dan bel pulangpun berbunyi, chandrapun sudah menunggunya. " udah nunggu dari tadi, sorry lama biasa pak Rais". " udah sih solnya tadi bu Rita gak ada jadi aku dilangsungin".
Pada cerita cinta yang kami tuliskan dibawah ini merupakan kisah cinta yang sedih antara zona dan arya. Dimana keduanya memiliki ikatan cinta yang kuat, namun hubungan keduanya tak berjalan mulus karena tidak direstuinya hubungan mereka dari orang tua zona. Sampai pada akhirnya hal yang tidak diinginkan pun terjadi, dan perjuangan mendapatkan restu pun menjadi hal yang diperlukan untuk mendatkan restu dari orang bagaimana cerita sedih tentang cinta yang kami bagikan selengkapnya? Kalian bisa baca saja ceritanya dari awal sampai akhir tulisan. Mungkin kalian pernah mengalami hal tersebut ataupun bisa membawa karena begitu larut dalam ceritanya hingga rasa sedih dan haru pun dirasakan oleh kalian pada saat Cinta Lainnya Cerpen Pernikahan Dini Karena DijodohkanCerita Sakit Hati Terhebat dari Seorang PriaCerita Cinta Remaja Penuh Dosa Terindah Cerita Cinta Sedih Mengharukan Bikin Nangis Tentang CintaGambar oleh Tú Anh dari Pixabay “kring kring kriiiiiiinggggggggggg” bunyi alarm terus menerus berdenting di kamar zonaZona adalah anak satu-satunya dari keluarga yang kaya raya akan tetapi ia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dari orang tuanya. Hal ini karena orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga mengabaikannya yang butuh kasih sayang.“non, bangun non” bik ijah mulai membangungkan zona yang tidak cepat bergegas bangun“heeemm apa”“bangun non ini udah jam setengah 7 non” bik ijah coba membangungkan zona kembali“apa? Setengah 7…waahhhh gawat” lisa kaget dan langsung terbangun dari tidurnya“non mandi dulu ya non, bibi siapkan sarapan”Tanpa memperdulikan apa yang di katakan bik ijah zona pun bergegas mandi karena saat ini ada ujian sastra di kampusnya.“bi zona berangkat ya”“sarapannya non?” tanya bik ijah“iya ini udah aku bawa nanti ku makan di mobil, mang ujang ayo cepat zona udah telat nih”“iya non ayo kita cuussss” mang ujang berlari mengejar zona yang terburu-buruSesampainya di kampus zona yang terburu buru tidak sengaja menabrak salah satu mahasiswi paling cantik di kampusnya“aduhh aduuhhh maaf maaf gue gak sengaja” zona berusaha meminta maaf“eh kalau jalan pakai mata dong” ujar sindi“iya maaf gue kan gak sengaja”“eh bentar deh lho pacarnya angga kan?” tanya sindi“iya kenapa”“kok mau sih angga sama cewek kayak lho”Angga yang tidak sengaja lewat mendengar percakapan mereka dan kemudian menghampirinya“emang kenapa sama zona” tanya angga“ang…angga”“udah ayo cepet kamu ada ujian hari ini kan? Nanti kamu telat” angga meraih tangan zona dan membawanya ke kelasDan beruntungnya zona tidak terlambat untuk mengikuti ujian sastra bulan kemudian……Tidak terasa ternyata hubungan zona dan arya sudah berjalan sekitar 1 tahun lamanya dan angga berniat untuk melamar zona.“zon, aku boleh ngomong sesuatu ngga?”“iya apa?” tanya zona“kamu mau ngga kita menuju jenjang yang lebih serius?”“maksudnya?”zona masih tidak percaya“iya aku pengen kita tunangan” arya berusaha menjelaskanZona yang mendengar hal tersebut langsung memeluk arya dan merasakan kebahagiaan yang tidak itu zona memperkenalkan arya pada papa dan mamanya dengan mengajak makan malam bersama“pa, ma kenalin ini arya”“oh iya, silahkan duduk” jawab sang papaPerbincangan pun terus berlangsung hingga kemudian“om maksud kedatangan saya kesini saya ingin memohon ijin untuk melamar zona menjadi tunangan saya” angga berusaha menjelaskan“begini nak angga, bukannya apa. Tapi kan kamu masih belum punya pekerjaan dan juga kalian masih kuliah kan? Jadi gak perlu lah terburu buru tunangan” jawab papa zona“oh iya om” angga langsung lemas mendengar ucapan papa zona“papa jangan gitu dong” zona pun juga kaget atas respon dari sang papaHubunganku tak di restui…..Setelah malam itu zona baru sadar kalau kedua orang tuanya ingin menjodohkannya dengan orang lain yaitu doni. Doni yang merupakan anak dari konglomerat terkaya disana.“zona kenalin ini doni” papa memperkenalkan doni pada zona“hallo” doni menyapa zona dengan hangat“heeeemm” zona hanya tersenyum kecut“pa, boleh bicara bentar nggak” tanya zona sambil membawa papanya menjauh dari doni“pa maksud papa apa ngenalin zona ke doni pa? papa tahu sendiri kalau zona itu sudah punya pilihan sendiri” zona berusaha menjelaskan“ini yang terbaik bagi kamu, masa depan kamu tidak akan sengsara kalau sama dia” jawab sang papa tegas.“papa tega, papa ngga pernah ngerti apa yang zona mau” zona yang tidak terima atas pilihan sang papa kemudian berlari keluar dari restorant dan di depan ia tertabrak“bruukkkkkk”“zonaaaaaa”Zona masuk rumah sakit dan kondisinya kritis. Setiap hari angga selalu menemani dan berdoa untuk kesembuhan zona yang tengah berbaring tidak berdaya. Hingga akhirnya papa dan mama zona sadar bahwa angga orang yang tepat untuk
pu00.
  • zuoe11p0jz.pages.dev/328
  • zuoe11p0jz.pages.dev/495
  • zuoe11p0jz.pages.dev/19
  • zuoe11p0jz.pages.dev/327
  • zuoe11p0jz.pages.dev/144
  • zuoe11p0jz.pages.dev/247
  • zuoe11p0jz.pages.dev/417
  • zuoe11p0jz.pages.dev/42
  • cerpen sedih bikin nangis tentang cinta